Jogja
Senin, 13 April 2015 - 11:40 WIB

KEKERASAN JOGJA : Diduga Simpatisan PPP Pukuli Juru Parkir

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berkonvoi dengan sepeda motor dan mobil saat menghadiri peingatan Hari Kelahiran (Harlah) PPP ke-42 di Stadion Kridosono Yogayakarta, Minggu (12/04/2015). Ribuan simpatisan yang hadir tidak hanya dari wilayah DI. Yogyakarta, namun dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Kekerasan Jogja terjadi saat peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP.

Harianjogja.com, JOGJA—Peringatan Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Stadion Kridosono, Kota Jogja, Minggu (12/4/2015) diwarnai aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok orang yang mengenakan atribut partai tersebut. Dua pria berseragam partai berlambang Kakbah diduga memukul dua juru parkir Mirota Kampus di Kecamatan Umbulharjo.

Advertisement

Korban mengalami luka di bagian kepala dan muka. Kepala Polresta Jogja, Komisaris Besar Polisi
Slamet Santoso mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi sore hari.

Menurut Kapolres, peristiwa bermula dari iring-iringan simpatisan PPP melintas di Jl. Menteri Supeno,
Umbulharjo, Jogja, dari arah timur ke barat. Dua orang dari peserta konvoi konvoi hendak masuk ke
halaman Mirota Kampus sambil meraung-raungkan knalpot. Namun, juru parkir Mirota melarangnya.
“Akibatnya terjadi pemukulan,” katanya, Minggu malam.

Korban juga dilempar batu bata. Bahkan pelaku sempat mengeluarkan pedang. Beberapa teman
pelaku kemudian ikut masuk menghancurkan boks parkir dengan besi, stik, dan batu. Kemudian,
pelaku melanjutkan perjalanan pulang. Sementara dua korban dibawa ke rumah sakit. Polisi sudah
mengantongi pelaku pemukulan tersebut. Keduanya diduga warga Sorosutan, Umbulharjo, yakni PC,
24, dan AW, 46.

Advertisement

Ketua Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Muhammad Fuad mengatakan pihaknya masih mendalami
kasus tersebut. Ia belum bisa memastikan apakah benar pelaku penganiayaan dan perusakan itu
bagian dari anggotanya.

“Kami lihat dulu kasusnya apa iya berhubungan dengan Harlah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif