Jogja
Selasa, 14 April 2015 - 22:20 WIB

Tes Urine di Rusunawa Sleman, BNNP DIY Temukan Obat Penenang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BNNP DIY melakukan tes urine bagi penghuni rusunawa Dabag, Condongcatur, Depok, Sleman, Selasa (14/4/2015). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Tes urine di Rusunawa Sleman, BNNP DIY menemukan obat penenang

Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi DIY melakukan tes urin dengan menyasar penghuni di seluruh blok rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Dabag, Condongcatur, Depok, Sleman, Selasa (14/4/2015) sekitar pukul 09.30 WIB.

Advertisement

Salah satu penghuni rusunawa kedapatan menyimpan beberapa  butir diazepam yang merupakan obat penenang.

Belasan anggota BNNP DIY dibagi dalam beberapa tim untuk menyisir semua blok dari lantai satu hingga lantai lima rusunawa Dabag. Petugas menghampiri dari pintu ke pintu untuk melakukan tes urine.

Banyak penghuni yang kamarnya sudah tertutup dimungkinkan tengah berangkat kerja. Petugas memprioritaskan tes urine para penghuni individual yang tinggal di rusunawa tersebut. Karena rusunawa itu disebut-sebut banyak ditempati para pekerja tempat hiburan malam.

Advertisement

Saat tiba di blok B lantai tiga, petugas melakukan tes urine terhadap salah satu penghuni wanita. Ketika itu petugas BNNP mendapati beberapa tiga jenis pil dalam satu bungkus di dalam ruangan. Satu jenis pil diantaranya merupakan diazepam yang merupakan obat penenang kelas benzodiazepine.

Tetapi, petugas BNNP pun tidak bisa berbuat banyak karena memiliki resep langsung dari dokter sehingga tidak bisa melakukan penindakan terkait unsur penyalahgunaan psikotropika.

“Kebetulan saya sakit setelah periksa dokter dan diberi oleh tersebut,” ujar wanita berinisial E tersebut sembari menunjukkan resep dari dokter kepada petugas BNNP di rusunawa tersebut Selasa (14/3/2015).

Advertisement

Sementara itu di blok G dan blok H petugas lebih banyak mendapati wanita yang berada di tempat. Mereka pun dimintai tes urine secara keseluruhan. Kendati demikian hasilnya semua negatif.

Salahsatu penghuni Yuni Sofi, 37, mengatakan selama ia tinggal hampir sekitar empat tahun, baru kali ini dilakukan tes urin. Meski diminta tes, tidak khawatir karena tak mengonsumsi narkoba. Bahkan ketika petugas memintanya untuk meminum banyak air agar segera bisa buang air kecil pun ia tak keberatan melakukannya.

“Saya tadi pagi sudah kencing jadi susah keluar, tadi minum dua gelas air putih baru bisa dan hasilnya negatif, lha wong saya juga tidak pakai [narkoba],” ujar wanita hanya tinggal bersama keponakannya ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif