Jogja
Sabtu, 18 April 2015 - 18:20 WIB

Dinkes Kulonprogo Kampanye Pencegahan HIV/AIDS di Pondok Pesantren

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Dinkes Kulonprogo bekerjasama dengan Puskesmas Panjatan II melakukan kampanye pencegahan HIV/AIDS di Pondok Pesantren

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Puskesmas Panjatan II melakukan kampanye pencegahan HIV/AIDS di Pondok Pesantren Al Ma’unah Bojong.

Advertisement

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kulonprogo Willis Prasetya, mengatakan kampanye ini dilandasi hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2010 bahwa kaum muda usia 15–24 tahun yang memiliki pengetahuan benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS hanya sebesar 11,4%.

“Diharapkan dari kampanye ini, peserta dapat memiliki pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS,” kata Wilis.

Dia mengatakan, secara umum menurut Buku Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Kampanye Pencegahan HIV/AIDS “ABAT” bagi fasilitator kabupaten/kota, kelompok umur dengan pengidap AIDS tertinggi ditemukan pada usia 20-29 tahun, ini berarti jika sejak terinfeksi virus HIV sampai masuk ke kondisi terkena AIDS lamanya lima tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun.

Advertisement

“Hal tersebut menjadi latar belakang sasaran kampanye pencegahan HIV/AIDS ini pada remaja usia 15–24 tahun,” katanya lagi.

Ia menyatakan, dengan kampanye itu, diharapkan mereka dapat menjaga dirinya agar tidak tertulari virus HIV dengan metode ABCDE (abstinence atau puasa melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah), Be Faithful (bagi yang telah menikah setia pada pasangannya), Condom (menggunakan kondom apabila salah satu pasangan terinfeksi HIV), Drugs (tidak menggunakan narkoba suntik), dan Equipment (mewaspadai semua alat tajam yang bisa melukai kulit).

Selain itu, kata Wilis, peserta kampanye diharapkan menyampaikan informasi mengenai HIV/AIDS ini kepada teman-teman lain, antara lain mengenai cara penularan HIV yaitu melalui cairan kelamin, darah dan air susu ibu beserta cara pencegahan penularan HIV, serta tidak bersikap diskriminatif terhadap mereka yang terinfeksi HIV maupun pengidap AIDS (orang dengan HIV/AIDS/ODHA).

Advertisement

“Kami berupaya menekan pengidap HIV/AIDS di Kulon Progo. Untuk itu, kami terus melakukan kampanye memerangi HIV/AIDS,” kata Wilis pula.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif