Jogja
Sabtu, 18 April 2015 - 14:20 WIB

Gubernur DIY Diminta Tinjau Ulang Rencana Kenaikan Gas Elpiji 3 Kg

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X diminta meninjau ulang rencana kenaikan harga gas elpiji 3 kg

Harianjogja.com, JOGJA-Rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas LPG ukuran 3 kilogram di DIY dinilai akan memberatkan masyarakat.

Advertisement

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY pun meminta Gubernur DIY untuk meninjau ulang rencana tersebut.

Pemda DIY berencana menaikkan HET LPG 3 Kilogram dari Rp14.000 per tabung menjadi Rp15.500. Rencana tersebut sudah atas kesepakatan Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPD DIY dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM).

Wakil Ketua I DPRD DIY, Arif Noor Hartanto menyayangkan rencana kenaikan HET LPG 3 kilogram, karena pengguna gas yang sering disebut gas melon tersebut adalah kalangan menengah ke bawah.

Advertisement

“Realitasnya justru gas 3 kilogram selalu diserbu pengguna gas 12 kilogram,” ujar Arif, Jumat (17/4/2015).

Senada juga diungkapkan oleh anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Huda Tri Yudiana. Ia mengungkapkan keprihatinannya jika rencana kenaikan HET gas benar-benar diterapkan.

Menurut dia, kenaikan harga gas ukuran 3 kilogram akan menambah beban hidup masyarakat, karena gas sudah menjadi ketergantungan setelah terjadi konversi dari minyak tanah.

Advertisement

Selain itu, Huda memastikan akan ada efek domino dari kenaikan gas ini. “Saya berharap bisa dicari alternatif lain sebelum menaikkan HET gas 3 kilogram,” kata Huda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif