Jogja
Minggu, 19 April 2015 - 18:20 WIB

WISATA SLEMAN : Anjing Liar Serang Kijang Hingga Mati, SAR Kaliurang Pasang Perangkap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Aning Liar (google.img)

Wisata Sleman, SAR Kaliurang siap menangkap kawanan anjing liar.

Harianjogja.com, SLEMAN– SAR Perlindungan Masyarakat, Kaliurang, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap membantu memasang perangkap untuk menangkap anjing liar yang sering turun di kawasan objek wisata Tlogo Putri Kaliurang.

Advertisement

“Kami juga meningkatkan patroli di kawasan Tlogo Putri untuk mengantisipasi kawanan anjing liar menyerang pengunjung,” kata SAR Linmas Kaliurang, Kiswanta, Sabtu (18/4/2015)

Menurut dia, pihaknya siap membantu Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) jika memang dari hasil identifikasi, anjing liar masih membahayakan, baik terhadap satwa dilindungi yang hidup di dalam hutan, ataupun wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kaliurang.

Advertisement

Menurut dia, pihaknya siap membantu Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) jika memang dari hasil identifikasi, anjing liar masih membahayakan, baik terhadap satwa dilindungi yang hidup di dalam hutan, ataupun wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kaliurang.

“Kami siap membantu membuat perangkap untuk menangkap kawanan anjing liar yang ada di TNGM,” katanya.

Ia mengatakan, setelah adanya penyerangan kawanan anjing liar di kawasan air terjun Tlogo Putri yang mengakibatkan seekor Kijang mati, sampai sekarang belum ada kejadian lagi. Hewan tersebut, kemungkinan kembali ke dalam hutan.

Advertisement

Kiswanta mengatakan, pihaknya juga ikut menjaga, dengan mengintensifkan patroli di lapangan, terutama di waktu akhir pekan seperti ini.

“Banyak wisatawan yang berkunjung saat libur akhir pekan, patroli kami intensifkan sampai ke kawasan Kaliadem, Cangkringan,” katanya.

Ia mengatakan, jumlah anjing liar tersebut juga masih simpang siur. Informasi yang didapat ada tiga ekor, namun ada juga yang mengatakan lebih.

Advertisement

“Dari anggota SAR Linmas, juga ada yang bilang banyak jumlahnya,” katanya.

Kepala Resor Pakem dan Turi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Teguh Wardoyo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi. Selain berbahaya bagi kehidupan satwa dilindungi dan manusia sekitar, juga memastikan itu anjing bukan milik warga.

“Sementara ini, kami identifikasi dulu. Apa memang anjing itu liar, tidak ada pemiliknya,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif