Jogja
Senin, 20 April 2015 - 04:20 WIB

BANJIR KULONPROGO : Jembatan Kadigunung Baru Berusia 1 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengamati jembatan Kadigunung Desa Hargomulyo Kokap yang rusak akibat diterjang banjir, Minggu (19/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Banjir Kulonprogo terjadi di Desa Hargomulyo dan Kalirejo.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (18/4/2015) malam mengakibatkan aliran Sungai Kadigunung banjir dan mengakibatkan jembatan Kadigunung ambrol. Adapun jembatan penghubung Desa Hargomulyo dan Desa Kalirejo itu baru berusia satu tahun.

Advertisement

Salah satu warga Dusun Kadigunung Sudrajat mengungkapkan hujan deras turun sejak Sabtu sore. Namun sekitar pukul 18.30 WIB, air mendekat ke halaman rumah. Tiba-tiba, kata dia, terdengar suara benturan keras dan jembatan ambrol. Melihat derasnya aliran air, kemungkinan pondasi jembatan kian tergerus. Padahal, jembatan itu baru saja diresmikan awal tahun 2014 lalu.

“Saya melihat jembatan itu ambrol secara perlahan. Tidak terlalu lama, pondasi jembatan langsung roboh,” ungkap Sudrajat, Minggu (19/4/2015).

Menurut sejumlah warga, jembatan tersebut sangat vital dan begitu penting bagi aktivitas warga. Pasalnya, sebagai penghubung dua desa, jembatan ini lalu dilintasi berbagai kendaraan, bahkan anak-anak sekolah karena merupakan jalur alternatif.

Advertisement

Sudrajat menambahkan jembatan dibangun dengan bantuan dari pemerintah dan swadaya masyarakat. Total bantuan untuk pembangunan jembatan ini mencapai hampir Rp200 juta.

“Umur jembatan juga baru satu tahun lebih. Kami ingin jembatan bisa kembali dibangun,” imbuh Sudrajat.

Sementara itu, Petugas Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Heriyanto menambahkan, ada dua laporan kejadian bencana alam yang masuk. Selain banjir di Desa Hargomulyo, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Kalirejo, Kokap. Tanah longsor terjadi di Dusun Papak, Dusun Sangon dan Dusun Plampang. Akibat kejadian itu, jalan kabupaten tertutup timbunan material longsor.

Advertisement

“Untuk menyingkirkan material longsor paling tidak membutuhkan alat berat. Bahkan, longsor di Dusun Plampang, kamar dan dapur milik warga rusak,” ungkap Heriyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif