Jogja
Rabu, 22 April 2015 - 14:20 WIB

DANA PSKS GUNUNGKIDUL : Takut Gejolak, Duit Dipotong Rp100.000

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Gading, Kecamatan Playen, mengantre untuk mendapatkan dana PSKS di Kantor Pos Playen, Senin (21/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Dana PSKS Gunungkidul, warga yang menerima bantuan akan dipotong. Hasil potongan diberikan kepada warga miskin yang tidak menerima dana PSKS

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sejumlah warga penerima bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Gunungkidul bakal dipotong Rp25.000-Rp100.000. Hasil potongan ini akan diberikan kepada warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

Advertisement

Potongan Rp600.000 salah satunya terjadi di Dusun Lemahbang, Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Salah seorang warga Sunar mengatakan, penerima bantuan akan dipotong sebesar Rp100.000. Hasilnya kemudian akan dibagikan kepada warga yang tidak menerima bantuan.

“Ini sudah kesepakatan warga melalui perkumpulan RT. Kebijakan tersebut juga sudah berlansung sejak diberikannya BLT di era Presiden SBY,” kata Sunar kepada wartawan, Selasa (21/4/2015).

Advertisement

“Ini sudah kesepakatan warga melalui perkumpulan RT. Kebijakan tersebut juga sudah berlansung sejak diberikannya BLT di era Presiden SBY,” kata Sunar kepada wartawan, Selasa (21/4/2015).

Dia menjelaskan, potongan ini dilakukan karena data yang digunakan sebagai bahan untuk penerima bantuan tidak sesuai dengan realita di lapangan. Oleh karenanya, agar tidak terjadi kecemburuan sosial maka disepakati adanya pemotongan tersebut.

“Ini murni berdasarkan aspirasi dari warga. Untuk teknis pelaksanaanya disahkan dalam pertemuan RT,” ujar Sunar.

Advertisement

“Ya memang datanya kurang valid, masak ada yang memiliki mobil masih dapat bantuan. Sementara warga yang benar-benar miskin malah tidak mendapat, kan aneh,” keluh Sugiyanto.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Candirejo, Agus Supriyadi. Meski mengaku tidak ikut campur dalam urusan pemotongan, namun dia mendapatkan informasi bahwa mayoritas warga sepakat menyisihkan bantuan untuk diberikan kepada yang kurang mampu.

“Pihak desa tidak akan ikut campur, sebab itu menjadi kewenangan warga. Kalau dilihat nominal memang bervariasi mulai dari Rp50.000-Rp100.000,” ujar Agus.

Advertisement

Dia pun mengapresiasi inisiatif dari warga desa Candirejo. Pasalnya, data penyaluran PSKS dirasa tidak lagi relevan dengan kondisi di masyarakat.

“Memang ada yang kurang setuju, tapi semua bisa menyadarinya. Hal ini juga membuktikan bahwa rasa kesetiakawanan sosial masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Pemotongan dana PSKS tak hanya terjadi di Desa Candirejo. Hal yang sama juga dialami warga penerima bantuan di Desa Umbulrejo, Ponjong. Kepala Desa Umbulrejo Wakimin mengatakan pemotongan salah satunya terjadi di RT 06, Dusun Wanglu. Penerima diminta menyisihkan uang Rp25.000 untuk dibagikan warga yang tidak mendapatkan bantuan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif