Jogja
Jumat, 24 April 2015 - 17:20 WIB

BANJIR JOGJA : Air Sumur Terkena Luapan Sungai, Diendapkan Dulu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur timba (JIBI/Solopos/Dok.)

Banjir Jogja, air sumur yang terkena luapan sungai diimbau diendapkan dulu.

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau warga di bantaran sungai tidak mengonsumsi langsung air dari sumur yang terkena luapan air sungai, namun lebih baik diendapkan terlebih dulu baru dimasak dan dikonsumsi.

Advertisement

“Kami pun sudah membagikan kaporit ke warga di bantaran sungai untuk diaplikasikan ke sumur yang terkena luapan air sungai,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Jogja Yudiria Amelia, Jumat (24/4/2015).

Menurut dia, luapan air sungai bisa menurunkan kualitas air sumur karena air menjadi keruh dan dimungkinkan terjadi peningkatan jenis bakteri atau partikel yang terkandung di dalam air.

Jika air sumur dikonsumsi secara langsung tanpa melalui proses pengendapan dan diberi kaporit, maka bisa menyebabkan berbagai penyakit khususnya penyakit yang berhubungan dengan saluran cerna yaitu diare.

Advertisement

Saat ini, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kota Jogja tengah membahas kemungkinan pelaksanaan survei kualitas air sumur usai terjadinya luapan air sungai pada Rabu (23/4/2015) di tiga sungai besar yang mengalir di Yogyakarta yaitu Code, Gajah Wong dan Winongo.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja Irfan Susilo mengatakan siap membantu puskesmas untuk melakukan pengecekan kualitas air sumur usai terkena luapan air sungai.

“Sebenarnya, pengecekan kualitas air sungai menjadi tugas dari puskesmas setempat. Jika memang diperlukan, kami siap membantu,” katanya.

Advertisement

Warga bantaran sungai, lanjut dia, bisa menyampaikan keluhan ke BLH apabila air sumurnya menjadi keruh atau berbau.

“Penanganannya bisa dilakukan dengan memberikan tawas atau kaporit tergantung kondisi yang ada di lapangan. Tawas untuk menjernihkan sedang kaporit untuk membantu desinfeksi,” katanya.

Ia pun meminta agar warga mengendapkan air sumur selama sehari semalam sebelum dikonsumsi. “Air pun harus dimasak hingga benar-benar matang sebelum diminum agar bakteri mati dan tidak menyebabkan sakit,” katanya.

Hujan deras yang terjadi pada Rabu (23/4/2015) malam menyebabkan tiga sungai besar yang mengalir di Yogyakarta meluap dan merendam permukiman di bantaran sungai serta menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur seperti talud dan irigasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif