Jogja
Jumat, 24 April 2015 - 12:20 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Bawang Putih Naik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Harga kebutuhan pokok untuk komoditas bawang putih di Sleman naik

Harianjogja.com, SLEMAN-Harga bawang putih kembali merangkak naik. Saat ini, harga salah satu kebutuhan rumah tangga ini mencapai Rp22.000 yang sebelumnya di kisaran Rp18.000-Rp20.000.

Advertisement

Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Denggung Sleman, Sumiyati mengatakan, harga bawang putih menjadi Rp22.000 sejak Kamis (23/4/2015).

“Yang tinggi itu kan bawang merah tapi mulai dua minggu ini bawang putih ikutan naik. Rp22.000 itu tinggi wong standar bawang putih itu hanya Rp15.000,” kata Sumiyati saat ditemui di kiosnya.

Harga bawang putih bervariasi, tergantung jenisnya. Bawang putih jenis kating dipatok harga Rp22.000 sedangkan jenis cinco lebih murah yaitu Rp18.000.

Advertisement

Pedagang lain di Pasar Sleman, Lasiyem, mengatakan bahwa dalam kurun waktu satu bulan, bawang putih sempat mengalami perubahan harga berulang kali.

Awalnya, harga bawang putih di pasaran hanya kisaran Rp15.000, lalu naik Rp16.000. Tak berselang dua minggu naik lagi Rp18.000 dan akhirnya minggu kemarin dijual sekitar Rp20.000. Terakhir, harga bawang putih di pasaran mencapai Rp22.000.

Ia mengaku banyak pelanggan yang mengeluhkan perubahan harga itu. Akibatnya, ada pembeli yang mengurangi jumlah pembeliannya.

Advertisement

“Ya biasanya belinya kiloan sekarang cuma seperempat. Cuma sebutuhnya saja,” kata Sumiyati.

Sementara itu, distributor bawang putih asal Godean, Asep menjelaskan, bawang putih memang kerap mengalami perubahan harga. Salah satu penyebabnya adalah telatnya pengiriman.

“Bawang putih itu kan masih impor jadi kita hanya tinggal nunggu barangnya masuk. Ternyata pengirimannya telat jadi berimbas pada kenaikan harga,” kata Asep.

Selain pengiriman yang telat, kenaikan harga bawang putih juga menjadi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini. Ditambah lagi dengan banyaknya permintaan karena musim hajatan yang sedang berlangsung di daerah Sleman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif