Jogja
Sabtu, 25 April 2015 - 22:20 WIB

ANGKUTAN UMUM : Trayek Gunungkidul Akan Dirampingkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Angkutan umum Gunungkidul, rencana trayek akan dirampingkan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Gunungkidul mengevaluasi untuk melakukan perampingan trayek angkutan.

Advertisement

Kepala Bidang Transportasi Dishubkominfo Kabupaten Gunungkidul, Kuncoro Budi Santoso mengungkapkan bahwa saat ini Dishubkominfo sedang melakukan penyusunan database bagi seluruk trayek dan jalur trayek.

“Untuk jalur trayek yang sepi atau mati suri, kita rencanakan untuk dihapus atau digabungkan,” ujarnya, Jumat (24/4/2015).

Saat ini, ada 11 Perusahaan Otobus (PO) yang ada di Kabupaten Gunungkidul, meski demikian pihaknya belum dapat memastikan jumlah real. Pasalnya terjadi pengurangan sejumlah PO, karena mati, atau tidak banyak beraktivitas. Antara lain Pulung Sari, Sari Mulyo, Jaya Sehati.

Advertisement

“Kita ada kebijakan yang diwujudkan dalam bentuk kartu, dalam izin trayek yang berlaku selama enam bulan. Kalau trayek tidak melayani dalam jangka waktu tertentu, kan dicabut,” tuturnya.

Melihat hal tersebut, Dishubkominfo melakukan pembinaan kepada pemilik trayek dan angkutan. Namun, Kuncoro mengaku pihaknya memiliki toleransi. Mengingat pada saat ini sejumlah angkutan sulit mendapat penumpang.

Kuncoro menampik sulitnya penumpang yang dialami trayek angkutan karena perpindahan minat masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi.

Advertisement

“Sepertinya ada kesepakatan dari angkutan itu sendiri, jadi bergantian dalam beroperasi. Karena kalau mereka beroperasi bersamaan, justru tidak semua bisa mendapat penumpang,” imbuh Kuncoro.

Terpisah, Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Gunungkidul, Wasdiyanto menuturkan bahwa penghapusan trayek angkutan telah dibicarakan antara Organda dan Dishubkominfo.

Pemilik trayek mengaku tidak sepakat akan wacana perampingan atau penghapusan tersebut.

“Mereka minta kompensasi kalau hal itu dilakukan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif