SOLOPOS.COM - SMP Negeri 1 Panjatan, Kulonprogo, juga terendam banjir. Kegiatan pembelaran terpaksa diliburkan pada Sabtu (25/4/2015).(Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)
Banjir Kulonprogo terjadi karena Sungai Gunsero meluap dan merendam ratusan rumah
Harianjogja.com, KULONPROGO- Ratusan kepala keluarga (KK) di Dusun 1, 2, dan 3, Desa Gotakan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, terendam banjir sejak Jumat (24/4/2015) malam.
Ketinggian banjir dari luapan Sungai Gunsero tersebut mencapai sekitar satu meter.
Sukrisnanto, warga Dusun 2, Gotakan, Panjatan mengatakan, banjir mulai terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
“Saat itu sudah masuk pekarangan. Puncaknya tengah malam sampai pukul 01.00 WIB. Kira-kira sampai sepinggang. Sekarang sudah menyusut kira-kira jadi selutut,” paparnya, Sabtu (25/4/2015).
Menurut Sukrisnanto, wilayah Gotakan memang sudah langganan banjir. Namun, banjir malam itu dianggap yang terbesar.
“Rumah warga yang kena lebih banyak dari tahun kemarin. Dusun 1, 2, dan 3 itu ada 120 KK,” kata pria yang juga menjabat penanggung jawab Kepala Desa Gotakan itu.
Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengungkapkan, pemerintah sudah merencanakan pengerukan Sungai Gunsero.
Namun, ternyata banjir sudah lebih dulu datang. “Secepatnya akan segera dilaksanakan [pengerukan] karena proses lelang juga sudah selesai,” katanya.
Hasto menambahkan, fasilitas posko darurat dan dapur umum sudah didirikan di Balai Desa Panjatan. “Di sini airnya masih bagus. Kalau kita buat posko di daerah yang masih tenggelam, airnya tercemar,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, banjir juga melanda sejumlah wilayah selain Kecamatan Panjatan. Di antaranya wilayah Kecamatan Temon, Panjatan, Wates, Galur, Lendah, Sentolo, dan Pengasih.