SOLOPOS.COM - Pameran Crafina di JCC Jakarta, Rabu (26/11/2014). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)
Promosi UMKM melalui pameran diklaim Pemkot Jogja masih efektif, meskipun berdasar penelitian dianggap kurang
Harianjogja.com, JOGJA-Promosi melalui pameran masih diklaim oleh Pemkot Jogja sebagai cara yang efektif untuk mengenalkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada masyarakat.
Sekalipun hasil kajian berdasarkan penelitian dari akademisi awal bulan ini menyatakan pameran dinilai belum memberikan perubahan signifikan terhadap penjualan produk UMKM.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperindagkoptan) Jogja Suyana mengatakan pameran tetap akan dilakukan untuk mempromosikan produk UMKM.
Persoalannya, kata dia, selama ini sebagian peserta pameran masih berpikir pameran hanya sebatas menjual produk. Padahal, ajang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencari relasi atau berjejaring dengan pelaku usaha di kota lain.
“Pelaku usaha menginginkan pameran, tetapi mereka bilang tidak efektif, berarti ada yang perlu diubah caranya,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara, Agung Utama, tim peneliti dari Fakultas Ekonomi UNY, memaparkan berdasarkan hasil penelitiannya terhadap pelaku UMKM, sebanyak 52% mengatakan dampak pameran belum maksimal untuk penjualan produk mereka.
Pasalnya, promosi dinilai belum tepat sasaran, kebijakan pemerintah tidak konsisten, dan sebagainya.
“Pameran diminati tetapi hanya pengenalan bukan untuk transaksi penjualan yang berkesinambungan,” terangnya.
Solusinya, jelas Agung, perlu diadakan pameran rutin tepat sasaran dan waktu, kerjasama jaringan, dan lain-lain. Seperti yang diketahui, saat ini di Jogja terdapat 2.082 UMKM, yang terdiri dari 1.822 usaha mikro, 237 usaha kecil, dan 23 usaha menengah.