Jogja
Senin, 27 April 2015 - 15:20 WIB

PSKS Cair, Pedagang pun Ikut Senang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Argosari Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

PSKS cair, pedagang di Gunungkidul ikut senang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pencairan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang mulai dicairkan secara serempak dua pekan lalu memberikan dampak positif terhadap aktivitas jual beli di sejumlah pasar di Gunungkidul.

Advertisement

Para pedangang mengaku mendapatkan tambahan penghasilan, usai warga mengambil bantuan pemerintah Rp600.000.

Peningkatan pendapatan itu, salah satunya dirasakan Lastri, pedagang kelontong di Pasar Argosari, Wonosari. Menurut dia, sejak satu pekan lalu, jumlah pembeli terus meningkat, barang yang dibeli pun ikut bertambah.

Advertisement

Peningkatan pendapatan itu, salah satunya dirasakan Lastri, pedagang kelontong di Pasar Argosari, Wonosari. Menurut dia, sejak satu pekan lalu, jumlah pembeli terus meningkat, barang yang dibeli pun ikut bertambah.

“Kalau hari biasa, tiap harinya bisa mengantongi Rp4 juta. Tapi hingga siang ini [kemarin] saya sudah mendapatkan Rp6 juta,” kata Lastri, Sabtu (25/4/2015).

Dia menjelaskan, pembeli yang datang memborong sembako, mulai dari beras, minyak, gula pasir hingga telor. Meski mengalami permintaan, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap harga-harga di pasaran. “Masih tetap sama, dan harganya tetap normal,” ungkap wanita berkerudung itu.

Advertisement

“Sepertinya mereka abis mengambil bantuan. Yang mendapat bantuan mayoritas kan orang yang sudah tua,” ujar wanita yang akrab disapa Ila itu.

Dia menjelaskan, biasanya usai mengambil bantuan, warga langsung berbondong-bondong ke pasar. Uang yang dimiliki dipergunakan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok.

“Kalau pendapatan, itu rahasia. Tapi kalau dilihat dari jumlah barang yang dibeli meningkat, misalnya kalau di hari biasa hanya membeli beras lima kilo, kemarin ada yang membeli satu sak,” papar Ila.

Advertisement

Kondisi yang sama juga dirasakan sejumlah pedagang di Pasar Candirejo, Kecamatan Semin. Salah satunya dirasakan, Sudarti pedagang kelontong di pasar tersebut.

Sejak pencairan PSKS pendapatannya mengalami peningkatan. Dia mencontohkan, dalam sekali berjualan bisa meraup uang Rp3 juta, padahal di hari-hari biasa hanya mendapatkan separuhnya. “Ada peningkatan, saat membeli warga juga menggunakan uang pecahan besar,” kata Sudarti.

Menurut dia, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak era Presiden SBY. Saat pencairan bantuan dilakukan, maka aktivitas di pasar juga ketiban berkah. “Bisa saya tebak, baik saat PSKS atau Bantuan Langsung Tunai diberikan, warga banyak yang membelanjakannya ke pasar,” ungkapnya.

Advertisement

Dia mengatakan, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Saat uang habis, atau pencairan selesai, maka kondisi pasar akan kembali normal seperti sedia kala. “Hanya berlangsung beberapa hari saja, sesudahnya akan kembali normal lagi,” ungkap Sudarti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif