Jogja
Kamis, 30 April 2015 - 09:20 WIB

BANJIR BANTUL : Kerugian Bawang Merah Capai Rp23 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banjir Bantul menyebabkan kerugian petani bawang merah hingga mencapai Rp23 miliar

Harianjogja.com, BANTUL- Kerugian akibat banjir tanaman bawang merah di Kabupaten Bantul mencapai Rp23 miliar.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kabupaten Bantul Partogi Dame Pakpahan menyatakan, nilai kerugian itu berasal dari 255,5 hektare lahan bawang merah yang terendam banjir mulai dari Kecamatan Sanden hingga Kretek.

“Dari jumlah itu yang dapat diselamatkan hanya 30-40 persen, itupun kalau cuaca panas,” terang Partogi, Rabu (29/4/2015).

Pemerintah kini tengah mengupayakan bantuan bagi petani korban bencana banjir dari berbagai sumber, mulai dari pemerintah pusat, DIY hingga kabupaten.

Advertisement

Di tingkat daerah dan DIY bantuan diharapkan datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Kalau dari Dinas Pertanian tidak ada dana tidak terduga untuk korban bencana, adanya di BPBD,” ujarnya.

Selain itu, bantuan dari Kementerian Pertanian juga sangat diharapkan. Pada Rabu pagi, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian telah meninjau lokasi lahan bawang yang rusak akibat banjir pekan lalu. Pemerintah pusat diklaim berkomitmen membantu petani di Bantul.

Hanya berapa nilai bantuan yang akan diberikan pemerintah sampai saat ini belum ada kepastian. Partogi memperkirakan, bantuan diberikan dalam bentuk benih, pupuk dan pestisida.

Advertisement

Bantuan terutama benih sangat dibutuhkan, sebab saat ini hanya sekitar 140-an hektare atau sekitar 40% dari total tanaman bawang merah yang tidak terendam banjir dan digadang-gadang menghasilkan benih.

“Karena total lahan bawang merah sekitar 352 hektare, 60 persen terkena banjir, hanya 40 persen yang tidak terkena banjir,” lanjutnya.

Ditambah lagi harga benih bawang merah saat ini mencapai Rp40.000 per kilogram. Tingginya harga bibit mendongkrak biaya produksi petani bawang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif