Jogja
Kamis, 30 April 2015 - 02:20 WIB

GAS ELPIJI 3 KG : HET Rp15.500, Pengecer di Kulonprogo Jual Rp20.000

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Gas elpiji 3 kg di DIY ditetapkan naik harga menjadi HET Rp15.500 namun pengecer di Kulonprogo menjual dengan harga Rp20.000

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pasca HET gas elpiji 3 kilogram (kg) ditetapkan naik, sejumlah pengecer kebingungan mematok harga jual. Antarpedagang akhirnya disepakati harga jual gas tabung tiga kilogram itu dipatok antara Rp19.000 sampai Rp20.000.

Advertisement

Sukidjo, 45, salah satu pengecer gas di Gadingan mengungkapkan, Gubernur DIY menaikkan HET gas melon menjadi Rp15.500 per tabung.

“Setelah pengumuman naik, sampai kemarin [selasa] harga jualnya belum ditetapkan. Saya bingung, berapa saya harus jual,” ujar Sukidjo saat ditemui wartawan di salah satu pangkalan gas di Wates, Rabu (29/4/2015).

Sukidjo mengungkapkan, pasca HET ditetapkan dengan harga baru, muncul kabar dari sejumlah agen, harga elpiji itu kembali mengalami kenaikan. Dia mengakui, beberapa pengecer yang ditemuinya mengatakan saat ini harga gas tersebut telah disepakati.

Advertisement

“Tadi dapat informasi dari yang lain, mulai hari ini harga jual gas melon jadi Rp19.000 sampai Rp20.000 per tabung. Kalau naik bagi saya tidak masalah, yang penting jangan sampai langka saja,” ungkap Sukidjo.

Salah satu pengelola pangkalan gas di Wates yang enggan disebutkan namanya mengakui, kesepakatan harga telah ditentukan para pengecer. Bahkan, pihaknya juga mengaku kebingungan berapa harga mesti dipatoknya di pangkalan.

Namun, seorang agen besar sempat menelponnya dan mengabarkan harga gas naik Rp1.000 per tabung. Jadi, harga gas melon yang dilego pangkalan berkisar anta Rp16.000 sampai Rp16.500 per tabung.

Advertisement

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kulonprogo, harga gas melon ditingkat pengecer mencapai Rp20.000 per tabung. Kabid Geologi dan ESDM Disperindag ESDM Kulonprogo Eko Susanto mengungkapkan, harga tersebut sudah termasuk cukup tinggi. Dia mengakui, untuk mengendalikan harga tersebut sulit dilakukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif