Jogja
Senin, 4 Mei 2015 - 01:45 WIB

KEMARAU 2015 : PDAM Kulonprogo Tambah Jaringan Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi musim kemarau (Indah Sepyaning R./JIBI/Solopos)

Kemarau tahun 2015 ini segera tiba. PDAM Kulonprogo bersiap menambah jaringan air bersih.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sejumlah wilayah di Kulonprogo masih bergantung pada droping air saat memasuki musim kemarau. Tahun ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta BinangunKulonprogo akan membangun jaringan air bersih baru di empat kecamatan yang rawan kekeringan.

Advertisement

Direktur Utama PDAM Tirta Binangun Kulonprogo Jumantoro mengungkapkan, beberapa kecamatan masih kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau. Oleh sebab itu, tahun 2015 perusahaan air daerah ini akan melakukan pengembangan jaringan di Kecamatan Lendah, Kecamatan Kokap dan Kecamatan Temon.

“Jaringan yang akan dibangun di Lendah yakni di Desa Gulurejo dan Desa Sidorejo. Sedangkan di Kokap dibangun di Desa Kalirejo, serta Desa Kaligintung di Kecamatan Temon. Selain itu, pengembangan juga akan dilakukan di Girimulyo,” ujar Jumantoro pekan lalu.

Advertisement

“Jaringan yang akan dibangun di Lendah yakni di Desa Gulurejo dan Desa Sidorejo. Sedangkan di Kokap dibangun di Desa Kalirejo, serta Desa Kaligintung di Kecamatan Temon. Selain itu, pengembangan juga akan dilakukan di Girimulyo,” ujar Jumantoro pekan lalu.

Jumantoro menjelaskan, pengembangan jaringan ini akan difokuskan pada wilayah-wilayah dengan geografis seperti di pegunungan kapur.

Wilayah ini biasanya selalu kering dan masyarakat yang tinggal juga kesulitan mendapatkan air bersih. Sejak tahun lalu, pengembangan jaringan sudah dimulai dan tahun ini ditargetkan selesai.

Advertisement

Pemetaan Wilayah

Lebih lanjut Jumantoro menjelaskan, pemetaan wilayah rawan kekeringan dan sulit air bersih sudah dilakukan. Selain itu, potensi-potensi sumber air juga diupayakan agar dapat segera dibangun perpipaan untuk mengalirkan air ke rumah-rumah warga.

Melalui upaya tersebut, lanjut Jumantoro, droping air di musim kemarau dapat diminimalisasi, bahkan targetnya tidak ada lagi droping air.

Advertisement

“Namun, droping masih akan ada selama pembangunan pipa-pipa jaringan. Biasanya pertengahan tahun, sekitar bulan Juli permintaan air sudah mulai masuk,” jelas Jumantoro.

Menghadapi kemarau, PDAM telah menyiapkan posko yang siap melayani kebutuhan air bersih. Jumantoro mengatakan, droping air menghadapi kemarau juga akan dikordinasikan kepada BPBD Kulonprogo.

Dia menambahkan, selama ini daerah-daerah yang mengalami kesulitan air bersih sebagian besar di wilayah pegunungan seperti Samigaluh, Girimulyo dan Kalibawang.

Advertisement

Camat Samigaluh Wahyu Pujianto menambahkan, di wilayah ini setidaknya masih ada empat desa yang masih membutuhkan pasokan air bersih. Di antaranya Desa Kebonharjo, Desa Banjarsari, Desa Pendowoharjo dan Desa Sidoharjo menjadi desa yang paling rawan air bersih saat musim kemarau.

“Potensi air hujan di wilayah kami sebenarnya cukup banyak. Tapi memang setiap kemarau masih saja kekurangan air. Kami sudah membangun bak penampungan air hujan di empat desa,” ungkap Wahyu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif