Jogja
Senin, 4 Mei 2015 - 08:40 WIB

PEMBUNUHAN BANTUL : Polisi Uji DNA Alumnus UGM yang Tewas di Kontrakan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat perempuan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembunuhan Bantul dengan korban Eka Mayasari ditemukan tewas di rumah kontrakannya.

Harianjogja.com, BANTUL — Kepolisian Bantul bakal melakukan uji DNA dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di kamar kontrakan Eka Mayasari,26.

Advertisement

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kontrakannya di Dusun Karangambe, Banguntapan, Bantul Sabtu (2/5/2015).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Muhamad Kosim Akbar Bantilan menyatakan, polisi bakal mengambil sampel puntung rokok dan gelas yang ditemukan di kamar korban untuk memburu pelaku.

Advertisement

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Muhamad Kosim Akbar Bantilan menyatakan, polisi bakal mengambil sampel puntung rokok dan gelas yang ditemukan di kamar korban untuk memburu pelaku.

Dari puntung rokok itu dapat diketahui apakah masih ada air liur (diduga air liur pelaku) yang tersisa dan dapat dijadikan sampel tes DNA.

“Puntung rokok itu salah satu barang bukti yang tersisa di kamar korban. Sampel untuk uji DNA akan kami kirim ke Mabes Polri,” terang Akbar Bantilan, Minggu (3/5/2015). Selain itu, polisi juga memeriksa barang bukti gelas untuk mengendus sidik jari pelaku.

Advertisement

Namun kecurigaan sementara mengarah pada pengunjung yang datang ke warung angkringan. “Sementara dugaannya salah satu pengunjung, karena menurut informasi korban tidak mempunyai kekasih atau orang dekat yang dapat dicurigai,” lanjutnya.

Paras Cantik
Korban yang menurut warga berparas cantik dan menarik kata Akbar kerap membuat takjub para pengunjung. Ada kemungkinan, pelaku mulanya tergoda dengan korban lalu berujung pembunuhan.

“Bahkan menurut informasi warga, banyak pengunjung yang datang ke sana bukan karena lapar ingin makan tapi sengaja ingin melihat korban,” kata dia.

Advertisement

Angkringan milik korban ujarnya selalu ramai dikunjungi pelanggan yang mayoritas laki-laki. Angkringan ini mulai buka sekitar Pukul 20.00 WIB dan tutup pada dini hari sekitar Pukul 02.00 WIB.

Akbar melanjutkan, hingga saat ini polisi telah memeriksa sekitar lima orang saksi. Yaitu keluarga korban, tukang bersih sampah, serta teman-teman korban. Selasa (5/4) pekan ini, polisi menjadwalkan memanggil saksi lainnya seperti pemilik kontrakan.

Eka Mayasari sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah dan memar di bagian wajahnya serta dalam kondisi bertelanjang bulat. Diduga ia diperkosa sebelum nyawanya dihabisi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif