Jogja
Selasa, 5 Mei 2015 - 22:20 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Ekosistem Rawan Rusak, Pengunjung Pindul Harus Dibatasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan antre di depan pintu masuk Gua Pindul. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Wisata Gunungkidul untuk pengunjung Gua Pindul diharapkan dapat dibatasi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja menilai harus ada pembatasan pengunjung pada kunjungan lokasi ekowisata di Gua Pindul, Kecamatan Karangmojo.

Advertisement

Direktur Walhi Jogja, Haliq Sandera, memaparkan penilaian itu muncul menyusul kekhawatiran rusaknya ekosistem di sekitar Pindul akibat membeludaknya pengunjung pada Sabtu (2/5/2015) lalu. Pembatasan bisa dilakukan dalam hitungan kunjungan wisatawan per hari atau per tahun, agar tidak mengganggu ekosistem dan kualitas air di lokasi. Tidak hanya di Pindul tetapi di sejumlah titik ekowisata lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Saryanto mengungkapkan dalam pengelolaan ekowisata di Pindul, instansinya sudah memberikan masukan kepada pengelola desa wisata agar ada pembatasan pengunjung. Atau menerapkan sistem buka tutup seperti desa wisata Bleberan. Misalnya, saat pengunjung Sri Gethuk ramai, sempat ditutup, kemudian dibuka lagi saat kondisi lebih landai.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bejiharjo Bagyo mengaku turut perihatin dengan membeludaknya pengunjung Pindul sampai ramai diberitakan di media, dan dikhawatirkan merusak ekosistem sekitar gua.

Advertisement

“Rusak sih tidak, hanya saja memang mengurangi kenyamanan pengunjung,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif