Jogja
Kamis, 7 Mei 2015 - 01:20 WIB

PERIKANAN JOGJA : Manfish Dikembangan, Seperti Ini Caranya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis ikan hias (JIBI/Solopos/Dok.)

Perikanan Jogja tengah mengembangkan ikan hias manfish.

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja mulai mengembangkan pembenihan ikan hias jenis manfish untuk memotong jalur pembelian benih yang selama ini di Bogor, Jawa Barat.

Advertisement

“Pasar benih manfish sudah ada, yaitu pembeli-pembeli besar dari Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Biasanya, mereka membeli ikan hias itu di Bogor. Jika Jogja bisa menyediakannya maka pembeli akan diuntungkan karena jaraknya lebih dekat,” kata Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Jogja, Benny Nurhantoro, Rabu (6/5/2015).

Dia menjelaskan upaya pengembangan pembenihan ikan manfish dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada warga Kota Jogja, mulai dari pembuatan akuarium, perawatan ikan, serta pembuatan pakan yang berasal dari kutu air.

Advertisement

Dia menjelaskan upaya pengembangan pembenihan ikan manfish dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada warga Kota Jogja, mulai dari pembuatan akuarium, perawatan ikan, serta pembuatan pakan yang berasal dari kutu air.

“Semuanya kami ajarkan, termasuk membuat pakan dari kutu air. Harapannya, petani ikan ini tidak terkendala perubahan harga pakan yang kerap naik turun,” katanya.

Hingga saat ini, sudah ada 38 warga yang mengikuti sosialisasi pembenihan “manfish”. Sebanyak delapan peserta melakukan pembenihan ikan secara swadaya, sedangkan sisanya memperoleh bantuan berupa akuarium dari pemerintah.

Advertisement

Berdasarkan penghitungan, setiap warga yang ingin melakukan pembenihan ikan membutuhkan modal awal untuk satu akuarium Rp270.000 dan akan memperoleh pemasukan sekitar Rp1,2 juta per pekan jika berhasil melakukan pembenihan dari empat akuarium.

“Setiap 21 hari sekali sejak telur ikan menetas, petani ikan bisa menjual benihnya melalui Unit Pelayanan Peningkatan (UPP) Sehati yang berlokasi di Pasar Ikan Higienis (PIH). Nantinya, pembeli dari Jawa Timur bisa datang ke PIH untuk membeli benih ikan,” katanya.

Kemampuan ikan bertelur, katanya, tergantung dari kualitas pakan yang diberikan.

Advertisement

“Semakin baik kondisi kutu airnya maka jumlah telur yang dihasilkan bisa semakin banyak,” katanya.

Benny mengatakan pihaknya sudah mengajukan usulan ke Pemerintah DIY terkait dengan pemberian bantuan kepada warga untuk pembenihan ikan sebagai upaya pengentasan kemiskinan.

“Kami usulkan setiap satu rukun warga ada dua orang yang menerima bantuan. Harapannya, bantuan itu bisa direalisasikan pada 2016,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif