Jogja
Sabtu, 9 Mei 2015 - 12:55 WIB

Ratusan Warga Sleman Demo Tolak Penambangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan warga dari dua desa melakukan aski demo di simpang empat Kayunan, tepatnya di depan Balai Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (9/5/2015) pagi. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Ratusan warga Sleman demo menolak penambangan

Harianjogja.com, SLEMAN – Ratusan warga dari dua desa menggelar demonstrasi menolak penambangan liar di perempatan Jalan Palagan Km. 13, Kayunan, Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (9/5/2015).

Advertisement

Demonstrasi untuk yang kesekian kalinya itu digelar karena para pengusaha tambang dinilai tuli dengan penolakan warga.

Sekitar pukul 08.30 WIB warga terdiri dari anak, remaja dan orangtua memadati simpang empat Kayunan. Lokasi demonstrasi itu merupakan titik tempat keluar masuknya truk pasir dari kawasan sungai Boyong, Ngaglik. Titik tersebut juga menjadi jalan utama truk pasir dari lereng merapi yang akan menuju ke wilayah Jawa Tengah.

Warga membawa puluhan poster dan spanduk tentang penolakan penambangan dengan alat berat. Mereka meminta seluruh alat berat yang beroperasi di Sungai Boyong tepatnya di Bendungan Dampit, Donoharjo, Ngaglik agar segera ditarik, karena sampai saat ini masih beroperasi secara ilegal.

Advertisement

“Warga sudah berupaya melaporkan persoalan ini ke Polres Sleman, ke Pemkab namun tidak ada tindaklanjut,” ungkap salahsatu warga dalam orasinya di simpang empat Kayunan, Sabtu (9/5/2015) pagi.

Sementara itu akibat demonstrasi ratusan warga itu membuat jalur dari arah selatan dan utara kawasan Jalan Palagan macet total. Mereka berputar melalui jalan sempit serta gang-gang rumah warga.

Truk yang sudah mengangkut pasir dari arah utara atau lereng merapi terpaksa harus berhenti mengular karena tidak memiliki alternatif lain.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif