Jogja
Selasa, 19 Mei 2015 - 11:40 WIB

Lebaran Diprediksi Serentak pada 2020

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi silaturahmi Lebaran (Dok/JIBI/Solopos)

Lebaran diprediksi digelar serentak pada 2020.

Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Yunahar Ilyas memprediksi lebaran Idul Fitri dan Idul Adha akan serentak mulai 2020 mendatang. Prediksi itu sesuai dengan hitungan hisab versi pemerintah maupun Muhammadiyah.

Advertisement

“Berita gembira menurut hisab, keadaan sama itu akan terjadi lima tahun dari tahun ini. [Penetapan]puasa, Idul Fitri dan Idul Adha sama,” kata Yunahar seusai jumpa pers menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-29 dan Rakernas Majelis Tarjih dan Tajdid di gedung PP Muhammadiyah, Jalan Cikditiro, Jogja, Senin (18/5/2015)

Untuk Idul Fitri tahun ini, kata dia, juga diprediksi sama dengan pemerintah, kecuali Idul Adha. Yunahar mengatakan masih akan ada perbedaan dalam menetapkan Idul Adha.

Yunahar menyatakan, Muhammadiyah tak terlalu mempersoalkan berbeda dengan pemerintah dalam menetapkan Idul Adha. Yang ia khawatirkan justri berbeda dengan Arab Saudi, karena berkaitan dengan puasa Arafah. “Yang menetapkan tanggal 9 Zulhijah itu kan Arab Saudi,” kata dia.

Advertisement

Menurut Yunahar, yang membedakan penetapan Idul Adha antara Muhammadiyah, Pemerintah dan Arab Saudi adalah soal menentukan hilal (matahari). Arab Saudi acuannya adalah rukyat murni. Ia mencontohkan, jika tiga orang sudah melihat hilal dan disumpah, tak peduli berapa derajat hilal yang terlihat, maka akan ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Sementara pemerintah Indonesia, acuannya selain rukyat hilal, pemerintah masih menggunakan hisab dan menetapkan batasan dua derajat hilal yang terlihat. “Maka jika ada yang melihat hilal namun secara astronomi masih belum sampai dua derajat, kesaksiannya tidak akan diterima,” jelas Yunahar.

Diketahui, selama ini penetapan awal puasa, syawal dan Idul Adha kerap terjadi perbedaan. Baik pemerintah maupun beberapa organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia memiliki acuan masing-masing.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif