Jogja
Minggu, 24 Mei 2015 - 14:20 WIB

Polda DIY Dorong Polres Selesaikan Kasus Pembunuhan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Police Line JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Polda DIY mendorong Polres setempat segera menyelesaikan sejumlah kasus.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY terus mendorong sejumlah Polres yang belum menyelesaikan sejumlah kasus pembunuhan. Belum terungkapnya kasus pembunuhan lebih banyak disebabkan karena minimnya alat bukti di lapangan.

Advertisement

Salahsatu Polres yang memiliki pekerjaan rumah terkait kasus pembunuhan yaitu Sleman. Terutama belum terungkapnya kasus pembunuhan terhadap Rani, seorang mahasiswa PTS di Jogja yang ditemukan tewas di Banyuraden, Gamping pada September 2014 silam. Serta yang terbaru adalah kasus pembunuhan seorang lansia di Purwobinangun, Pakem.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY AKBP Djuhandhani menjelaskan, Polda DIY menjadi back up dalam setiap upaya pengungkapan sejumlah kasus pembunuhan yang ditangani tiap Polres. Dalam mengungkap memang butuh sinergi dan kekompakan setiap tim terutama Opsnal bahkan antar satuan.

Pihaknya juga telah beberapa kali melakukan analisa dan evaluasi (anev) terhadap opsnal wilayah dalam suatu kasus. Anev tersebut guna melihat perkembangan penemuan yang kemungkinan bisa menjadi bahan keterangan dari lapangan.

Advertisement

“Kami sudah sering sampaikan kepada wilayah bahwa sinergitas harus berjalan. Juga mendorong rekan-rekan opsnal di wilayah supaya bisa melakukan upaya penyelidikan yang lebih tajam,” ungkap Djuhandhani, Kamis (21/5/2015).

Belum terungkapnya kasus pembunuhan, lanjutnya, memang dipengaruhi oleh banyak faktor. Tetapi yang paling dominan yaitu minimnya alat bukti atau keterangan di lapangan. Hal itu dimungkinkan penyidik belum maksimal mengumpulkan keterangan valid sehingga kekurangan bukti pendukung.

Hal itu biasanya pelaku cenderung mampu menutup rapat sehingga tidak meninggalkan barang bukti yang singnifikan untuk dijadikan sebagai petunjuk. Hanya saja pihaknya yakin bahwa tiap pelaku kejahatan terutama pembunuhan akan selalu meninggalkan jejak. Karena tidak ada aksi pelaku yang sempurna dapat ditutupi jejaknya.

Advertisement

“Tapi yang belum terungkap bukan berarti aksinya sempurna. Saya tidak bisa menyatakan pelaku profesional. Hanya mungkin tindakannya belum dapat dibuktikan selama penyelidikan,” kata dia.

Terpisah Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menyatakan pihaknya telah memprioritaskan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan yang belum terungkap. Pada kasus Rani misalnya pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidikan lebih jauh. “Kami juga berkoordinasi dengan Unit Jatanras Polda DIY,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif