Jogja
Kamis, 11 Juni 2015 - 03:40 WIB

BANTUAN SOSIAL DI BANTUL : Tak Dinikmati Masyarakat, Ternyata Proposal Fiktif

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Bantuan sosial di Bantul ternyata ada yang tidak sampai ke masyarakat. Forum Pemantau Independen mendapat laporan terkait dengan dugaan proposal fiktif 

Advertisement

 

Bisnis.com, BANTUL-Bantuan sosial fisktif di Bantul terungkap. Bantaun tersebut terbukti tidak dinikmati masyarakat, meski proposalnya diajukan.

Pengajuan proposal fiktif itu terungkap setelah Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul mendapat laporan dari masyarakat warga Dusun Kloron, Desa Segoroyoso, Pleret belum lama ini.

Advertisement

Kejadian itu bermula pada Juli 2012 lalu. Dua orang warga RT 3 Dusun Kloron yaitu Dalijan dan Yuwono (Ketua RT III) mengajukan proposal bantuan semen kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bantul untuk keperluan cor blok jalan kampung sepanjang sekitar setengah kilo meter. Proposal itu mengatasnaman warga RT 3 dan RT 4 Dusun Kloron.

Keduanya mencatut nama sejumlah warga sebagai tim yang mengajukan proposal serta memalsukan tanda tangan warga. Proposal itu disampaikan ke pemerintah desa, kecamatan dan lolos hingga tingkat kabupaten. Dengan disertai stempel resmi pemerintah desa dan kecamatan.

Desember 2012, 45 sak semen dari DPU digelontorkan, namun tidak pernah sampai ke masyarakat. “Semen itu kabarnya dijual ke toko besi, dan keuntungan masuk ke mereka,” kata anggota Forpi Irwan Suryono di sela-sela pemeriksaan Dalijo, Yuwono dan sejumlah perangkat desa serta kecamatan di kantor Forpi, Rabu (10/6/2015).

Advertisement

Namun kejahatan korupsi itu tercium oleh warga. Baru pada 2015 ini, kasus itu dilaporkan ke Forpi selaku kepanjangan tangan Pemkab Bantul yang bertugas mengawasi kinerja aparat pemerintah.

Setelah kasus ini tercium, pada pertengahan Mei lalu, Dalijan dan Yuwono sibuk mengembalikan 45 sak semen yang sudah hampir tiga tahun mereka rahasiakan itu, ke warga. Namun sebagian warga Kloron menolak bantuan itu. Mereka terperangah setelah tahu, ada pengajuan proposal bantuan tanpa sepengetahuan warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif