Jogja
Kamis, 2 Juli 2015 - 11:20 WIB

RAZIA PETASAN : Danang Jual Petasan via Facebook

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyitaan petasan (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Razia petasan di Gunungkidul cukup unik. Pelaku menggunakan facebook untuk promosi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Seorang warga Dusun Nglipar Lor, Nglipar, Danang Yulianto,25, harus berurusan dengan polisi karena kedapatan menjual petasan. Cara menjual petasan ini terhitung moderen karena facebook sebagai media promosi.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Rabu (1/7/2015), Danang ditangkap saat melakukan transaksi jual beli dengan salah seorang polisi yang menyamar sebagai pembeli di Dusun Sumberejo, Karangtengah, Wonosari, Selasa (30/6/2015) malam. dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan puluhan petasan ukuran besar.

Kepala Satreskrim Polres Gunungkidul AKP Herry Suryanto mengatkaan, ungkap kasus ini bermula dari pemantauan petugas mengenai peredaran minuman keras via online. Saat melakukan browsing internet, petugas menemukan akun facebook pelaku yang menjual petasan.

“Kami langsung menerjunkan personel untuk menyamar menjadi pembeli. Setelah semuanya deal, petugas langsung membuat janji untuk bertemu,” kata Herry kepada wartawan, kemarin.

Advertisement

Dia menjelaskan, saat ditangkap Danang tidak bisa mengelak. Sebab, saat proses transaksi berlangsung petugas langsung mencokok pelaku. “Pelaku sudah kita amankan lengkap dengan barang bukti petasan 40 buah. Kami juga sempat menggeledah ke rumah pelaku, usai penangkapan,” beber dia.

Dari keterangan pelaku, petasan itu dibuat sendiri dengan bahan baku diperoleh via online. Saat ini, petugas juga masih mendalami asal usul petasan itu lengkap dengan bahan baku pembuatan. “Atas perbuatannya itu, Danang kita jerat dengan Undang-Undang Daruat Tahun 1955,” ungkap Herry.

Kepala Polres Gunungkidul AKBP Hariyanto mengaku telah menginstruksikan kepada petugas di jajaran polsek maupun polres untuk meningkatkan patroli keamanan. Patroli difokuskan ke titik-titik yang dinilai rawan, di mana keadaannya sepi hingga minim penerangan.

Advertisement

Namun demikian, sambung dia, guna mengurangi tindak kejahatan juga butuh peran serta dari masyarakat. Selain selalu waspada, warga diminta untuk giat melakukan keamanan lingkungan. “Kegiatan ini sangat penting untuk mempersempit ruang gerak para pencuri. Saat ada tindak kriminal, saya minta untuk segera melaporkan,” ujar mantan Kepala Sub Bidang Register dan Identifikasi Polda DIY itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif