Jogja
Kamis, 27 Agustus 2015 - 12:20 WIB

TERORISME DI SLEMAN : Pelaku Sering Memakai Masker

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengerumuni titik lokasi penangkapan terduga teroris SAF, di salah satu gang Jalan Solo Km. 14, Cupuwatu I, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (26/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Terorisme di Sleman tak dapat ditebak, tetapi sikap pelaku yang tak wajar dicurigai warga.

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Pedukuhan Cupuwatu 1 Purwomartani Awang Prasongko Satrio mengaku tak mengira jika ada warganya yang ditangkap sebagai terduga teroris.

Advertisement

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial SAF alias Agus Ari, 21, di RT05/RW02 Dusun Ngaglik Pedukuhan Cupuwatu I, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Selasa (25/8/2015) pukul 18.15 WIB. Terduga yang merupakan warga Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah itu disergap saat keluar dari warung makan dengan membawa sepiring nasi.

SAF saat berkenalan dengan warga memakai nama Agus Ari. Tak terkecuali dengan Irawan pemilik kios tempat SAF bekerja juga mengaku sebagai Agus Ari. Beberapa hari setelah tinggal di kios itu, Irawan sempat melaporkan keberadaan SAF di kiosnya. Tetapi saat ditanya KTP sebagai pendataan, SAF mengaku belum memiliki KTP dengan alasan dalam proses penerbitan.

“Nah yang membuat curiga itu dia selalu pakai masker kalau keluar dari kios jalan ke gang, saya baru sekali lihat wajahnya,” ucapnya.

Advertisement

Kecurigaan juga disampaikan Irawan dan Alisa yang sempat tinggal serumah di kontrakannya. Kehadiran SAF ikut bekerja di warung sebenarnya bukan atas keinginan Irawan karena ia sebenarnya mampu menjual gorengan sendiri. Tetapi atas permintaan temannya yang turut membiayai bisnis gorengan itu bernama Aris asal Muntilan, Magelang.

“Jadi Pak Aris minta temannya dari Solo diajak kerja, akhirnya saya mau, saya juga baru saja kenal 10 hari itu,” ujar Irawan, Rabu (26/8/2015).

Selama 10 hari tinggal bersama, lanjutnya, SAF lebih kerap bermain ponsel dan selalu memakai penutup wajah. Selain itu jika berkomunikasi selalu singkat dan lebih banyak diam. Tetapi soal pakaian ia tergolong biasa, SAF kadang mengenakan celana jeans seperti kebanyakan masyarakat umum dan tidak selalu memakai penutup kepala.

Advertisement

“Kalau barangnya tidak ada yang mencurigakan hanya tas berisi pakaian. Tas itu sudah diambil polisi beberapa jam setelah penangkapan,” ucapnya.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Kalasan, Sleman. Terduga langsung dibawa ke Mabes Polri oleh Densus 88. Dugaannya terkait dengan jaringan teroris ISIS sebagai pengembangan dari penangkapan di Solo, Jawa Tengah.

“Tapi masih dalam penyelidikan Mabes Polri,” terangnya saat mewakili Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif