SOLOPOS.COM - Kraton Pakualaman (kerajaannusantara.com)
Pakualam Jogja mengukuhkan anggota HKPA.
Harianjogja.com, JOGJA-Paku Alam IX, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Anglingkusumo mengukuhkan 35 anggota pengurus Himpunan Kerabat dan Kawula Pakualaman (HKPA) Notokusumo, di Gedung Purworetno, Pakualaman, Minggu (30/8/2015)
Manggalayudha Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wiroyudho mengatakan keanggotaan HKPA tidak hanya kerabat Pakualaman, namun juga dari berbagai kerajaan di Nusantara, bahkan dari luar negeri. “Ada juga anggota dari Malaysia, Pilipina, Singapur,” katanya.
Menurut Wiroyudho, keberadaan HKPA Notokusumo sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Pakualaman yang kedudukannya sudah diakui menjadi aset bangsa, yang kondisinya semakin terkikis dari waktu ke waktu.
HKPA Notokusumo yang terdiri dari berbagai etnis, suku, dan budaya itu nantinya bisa mengenalkan warisan budaya Pakualam baik dari keseniannya, adat istiadat, dan tradisi luhur kepada masyarakat luas, bahkan diharapkan bisa dikenal di dunia. “Pakualam bukan hanya milik trah tapi juga milik masyarakat yang harus dijaga dan dilestarikan,” kata Wiroyudho.
Pengurus HKPA yang dilantik berjumlah 35 orang, mereka berpangkat Kanjeng Raden Tumenggung Haryo (KRTH), Kanjeng Raden Tumenggung (KRT), Kanjeng Raden Ayu Tumenggung (KRAyT), Mas Ayu (MAy), sampai Raden Nganten (RNgT). Pengukuhan ditandai dengan penyerahan kekancingan dan penyematan lencana lambang Pakualam di dada anggota pengurus HKPA.
Dalam pengukuhan ini, semua pengurus HKPA juga mengenakan busana adat jawa gaya Pakualaman, yang merupakan peninggalan Paku Alam VII dan Paku Alam VIII. “Busana gaya Pakualaman ini merupakan bagian dari keistimewaan DIY, karena PA VIII adalah dwitunggal keistimewaan bersama HB IX,” ucap Wiroyudho.
Usia pengukuhan, semua anggota HKPA melakukan ziarah ke makam Raja-raja Pakualaman di Astana Girigondo, Temon, Kulonprogo. Di Astana tersebut terdapat makam PA V, PA VI, PA VII dan PA VIII.