Jogja
Senin, 31 Agustus 2015 - 12:20 WIB

PERAMPOK SLEMAN : 2 Warung Disambangi Perampok Berpistol

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Reuters)

Perampok Sleman terjadi di dua warung.

Harianjogja.com, SLEMAN – Dua warung di Sleman disambangi rombongan perampok bersenjata sejenis pistol, Minggu (30/8/2015) pagi. Selain mengancam memakai senjata tajam, kawanan ini juga memuntahkan berkali-kali tembakan.

Advertisement

Peristiwa dua tempat kejadian perkara (TKP) itu berlangsung di sebuah warung burjo Berkah Pamungkas, Umbulmartani, Ngemplak pukul 05.15 WIB. Kemudian di warung Soto Lenthok di Kalitirto, Berbah sekitar pukul 04.30 WIB.

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, sekitar pukul 04.30 WIB dua pelaku mendatangi sebuah warung soto. Satu pelaku menodongkan pistol ke arah korban dan satunya lagi sempat mengalungkan celurit di leher korban dengan membentak-bentak minta sejumlah uang. Sejumlah karyawan di dalam warung pun tak berkutik. Perampok lalu memberesi barang berharga seperti lima ponsel dan sebuah tablet dengan total kerugian antara Rp8 juta hingga Rp10 juta.

Setelah berhasil mengambil barang berharga, perampok sempat mengeluarkan tembakan tiga kali ke tanah untuk menakuti korban. “Menembakkan ke tanah, tapi tidak tahu itu senjata api atau air gun,” terang sumber yang enggan disebut namanya, Minggu (30/8/2015).

Advertisement

Belum genap sejam, peristiwa serupa terjadi di sebuah warung burjo di Umbulmartani, Ngemplak pukul 05.15 WIB. Dua orang mengendarai sepeda motor tiba-tiba masuk ke dalam warung dengan mengancam. Mereka meminta uang kepada karyawan warung yang sedang berjaga. Tetapi karena ditolak, pelaku mengeluarkan tembakan ke arah korban hingga mengenai jidat, dada dan leher dua orang yaitu Heryanto dan Lilik. Sejumlah orang di dalam warung sempat melakukan perlawanan. Pelaku pun hanya mampu membawa kabur sebuah kotak infak sosial yang berada di warung tersebut. Dua korban dibawa ke RS Panti Nugroho Pakem kemudian dirujuk ke RS Panti Rapih.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain membenarkan peristiwa tersebut. Meski demikian untuk kejadian di Berbah korban tidak melapor. Pihaknya belum bisa menyimpulkan kemungkinan adanya keterkaitan dua TKP tersebut. “Meski tidak lapor tapi yang Berbah tetapi kami selidiki,” tegasnya.

Ia menambahkan, dari hasil olah TKP, pelaku tidak memakai senpi melainkan hanya senjata mainan sejenis airgun dengan memakai peluru gotri. Faried mengaku akhir-akhir ini banyak terjadi pencurian dengan kekerasan pelaku memakai senjata airgun. Karena itu pihaknya menginstruksikan kepada seluruh Polsek di Sleman untuk memperketat operasi pada waktu dinihari. “Jika ada orang yang membawa senjata mainan airgun itu harus diamankan,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika memungkinkan tidak mengancam jiwa, ia menyarankan agar berteriak sekeras-kerasnya ketika ada pelaku perampokan agar warga lain bisa mendengar. “Karena airgun dan senpi itu memang sulit dibedakan apalagi malam hari,” kata mantan Kapolres Gunungkidul ini.

Sebelumnya, Sukartini, 50, warga Donokerto, Turi, tersungkur di jalan saat dibidik dengan senjata airgun di Dusun Krandon, Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Kamis (27/8) pukul 06.30 WIB. Pelaku berusaha merampas barang dengan menembak tiga kali ke arah korban.

Peristiwa serupa juga menimpa Wawan Kustiyono, 27, warga RT 01 RW 23 Dusun Kuncen, Tegaltirto, Berbah, Sleman terkena dua kali tembakan di bagian perutnya saat membantu menangkap pencuri pada 2 Agustus 2015 lalu. Pencuri beraksi di rumah tetangganya menggunakan senjata airgun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif