Jogja
Kamis, 3 September 2015 - 20:20 WIB

HARGA EMAS : Tak Terpengaruh Fluktuasi, Transaksi di Toko Emas Lebih Banyak Penjualan oleh Konsumen

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja)

Harga emas saat ini fluktuatif, namun transaksi tidak dipengaruhi fluktuasi harga

Harianjogja.com, JOGJA—Transaksi penjualan dan pembelian kembali emas di Jogja dinilai masih stagnan. Namun, dari transaksi yang ada, motif penjualan oleh konsumen lebih besar.

Advertisement

Pemilik toko emas Kuda Mas Ratna Setianingsih mengatakan, jumlah pelanggan yang menjual emas lebih banyak 10% dibandingkan konsumen yang melakukan pembelian. Namun, motif penjualan didominasi karena terdesak kebutuhan rumah tangga.

“Kalau untuk motif spekulasi saya rasa tidak. Biasanya, kalau sudah membeli emas, akan disimpan,” ujar dia ketika ditemui di toko Kuda Mas, Jl Laksda Adisucipto No 7, Jogja, Rabu (2/9/2015).

Advertisement

“Kalau untuk motif spekulasi saya rasa tidak. Biasanya, kalau sudah membeli emas, akan disimpan,” ujar dia ketika ditemui di toko Kuda Mas, Jl Laksda Adisucipto No 7, Jogja, Rabu (2/9/2015).

Ratna menjelaskan, motif masyarakat untuk menjual emas lebih dipengaruhi kebutuhan pokok. Saat ini, karena pengaruh pelemahan ekonomi global, banyak harga kebutuhan pokok yang melambung.

Emas yang disimpan selama ini akan dijual jika terhimpit kebutuhan misalnya untuk menyekolahkan anak. Saat harga tinggi, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyimpan.

Advertisement

Untuk pembelian emas, merata dalam bentuk logam mulia maupun perhiasan (50%-50%). Namun, untuk penjualan didominasi perhiasan. Perhiasan yang dijual setiap orang rata-rata satu gram hingga lima gram.

Ada dua jenis perhiasan yang dijual kembali yakni emas dengan kadar 75% dan kadar 40%. “Untuk pembelian kembali, harganya terpaut lima persen dari harga jual,” ia mengungkapkan.

Ia menjelaskan, harga jual perhiasan dengan kadar 75% Rp400.000 per gram, sedangkan emas dengan kadar 40% Rp200.000 per gram. Sementara, untuk harga pembelian kembali yakni Rp380.000 untuk kadar 75% dan Rp190.000 untuk kadar 40%.

Advertisement

Untuk logam mulia, Ratna mengatakan, harganya sangat dipengaruhi harga internasional dan harga produk minyak dan gas. Pada akhir Agustus, harga internasional emas naik menjadi US$1.140 per troy ounce. Namun, karena harga minyak tertekan maka harga emas melandai.

“Harga internasional US$1.140 dikalikan posisi rupiah saat ini Rp14.100, jadi harga untuk logam mulia Rp510.000 per gram,” ujar dia.

Sementara, posisi Juli 2015 harga internasional US$1.083 dengan posisi rupiah pada Rp13.400. Sehingga, harga logam mulia sebesar Rp480.000 per gram. Menurutnya, ada untungnya harga minyak tertekan sehingga harga emas tidak melambung tinggi. Namun, ia khawatir rupiah kembali tertekan pada September nanti jika bank sentral Amerika Serikat jadi menaikkan suku bunga.

Advertisement

“Misal rupiah tertekan sampai Rp15.000, harga logam mulia bisa mencapai Rp800.000 per gram. Saat ini, yang bisa dilakukan adalah bertahan dan berdoa,”  ungkap dia.

Salah satu pembeli Erni mengaku, tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harga emas. Ia membeli perhiasan karena memang kebutuhan. “Belinya sudah kemarin. Hari ini [kemarin] saya ingin menukarkan dan menambah berat perhiasan,” ujar dia.

Pemilik toko emas Kranggan HK Titin Susilowati mengakui jika harga emas menguat. Pasalnya, harga emas dipengaruhi oleh harga internasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif