Jogja
Kamis, 3 September 2015 - 12:20 WIB

PENCURIAN SLEMAN : Pelaku Koleksi Puluhan Identitas Para Korban

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pencurian Sleman terbilang unik karena pelaku mengoleksi identitas korban.

Harianjogja.com, SLEMAN – Seorang remaja Anlardi Monas Buaton, 23, mengoleksi puluhan identitas orang yang pernah menjadi korban dalam aksi pencuriannya. Tersangka ditangkap di Pringwulung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (1/9/2015).

Advertisement

Tersangka merupakan warga RT 05 Kelurahan Samarinda Baru, Balikpapan Utama, Balikpapan. Sempat berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja pada 2012. Kemudian berhenti dengan alasan ingin mendaftar sebagai polisi namun gagal. Dalam keseharian tinggal di indekos Pringwulung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Kapolsek Depok Barat Kompol Partono menjelaskan, tersangka ditangkap saat keluar dari indekosnya. Pada awalnya tidak mengakui perbuatannya telah mencuri di berbagai indekos. Tetapi setelah kamarnya digeledah tersangka tak berkutik karena menemukan puluhan identitas berupa KTP, ATM, SIM, STNK, kartu kredit, kartu pelajar, kartu mahasiswa dengan nama yang berbeda. Berbagai jenis identitas itu adalah milik para korban yang sebelumnya disimpan di dalam tas kemudian dicuri tersangka.

“Barang-barang itu berada di dalam tas kresek,” ungkap Partono, Rabu (2/9/2015).

Advertisement

Selain itu pihaknya menemukan sejumlah tas serta dompet milik para korban. Empat ponsel dan satu play station hasil kejahatan juga ditemukan di kamar tersangka. “Barang milik korban sesuai dengan laporan ke kami kebetulan ditemukan juga dalam kamar,” kata dia.

Panit Reskrim Polsek Depok Barat Ipda Fendi Timor menambahkan, penangkapan tersangka merupakan hasil penyelidikan atas laporan korban Rosmita. Ia kehilangan I-Phone senilai Rp4,4 juta saat ditinggal mandi pada Senin (31/8/2015) pagi. “Selain Rosmita masih ada puluhan korban lainnya. Modusnya masuk ke kamar para korban saat mandi,” ucapnya.

Tersangka Anlardi Monas mengaku sengaja mengumpulkan identitas seperti KTP milik korban untuk dikoleksi. Ia mengaku mencuri apa saja yang ada di dalam kos korban terutama dompet dan ponsel.

Advertisement

“Hasilnya [mencuri] untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang sudah tidak kuliah lagi,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif