Jogja
Jumat, 4 September 2015 - 04:20 WIB

TIONGHOA JOGJA : Peserta Koko Cici Bakal Dapat Pembekalan dari BNN Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Tionghoa Jogja untuk pemilihan Koko Cici mendapat pengetahuan mengenai narkoba.

Harianjogja.com, JOGJA—Para peserta ajang pemilihan koko dan cici akan mendapatkan pembekalan seputar narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jogja.

Advertisement

Ketua Panitia Penyelenggara Lies Jenny mengatakan, pembekalan itu akan dilakukan pada 21 September 2015 di Gedung Pasific, Jl Magelang. Rencananya, BNN Jogja akan memberikan materi seputar narkoba mulai dari jenis, bahaya, dan cara menanggulanginya. Materi seputar narkoba dipilih karena usia muda merupakan usia yang rawan terpapar narkoba.

“Mereka belum banyak tahu soal narkoba. Harapannya, para peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan menyosialisasikannya kepada orang di sekitarnya,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di kantornya di Jl Pajeksan, Joga, Rabu (2/9/2015).

Jenny menjelaskan, pemenang dari ajang ini akan menjadi duta BNN Jogja. Diharapkan, mereka menjadi contoh yang baik sebagai generasi muda yang bebas narkoba. Selain itu, mereka bisa berbagi pengetahuan jika pemuda yang terpapar narkoba dan ingin sembuh, BNN Jogja bisa membantu.

Advertisement

Selain menjadi duta BNN Jogja, ujar dia, pemenang koko cici akan menjadi duta budaya. Mereka juga akan mendapatkan pembekalan dari Dinas Pariwisata seputar potensi yang ada di DIY. “Mereka diharapkan mampu mempromosikan potensi yang ada di sini [DIY]. Pasangan koko cici juga akan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.,” ia mengungkapkan.

Tahapan
Ia menjelaskan, antusiasme warga cukup besar. Setidaknya, setiap hari ia melayani 10an calon peserta yang bertanya-tanya mengenai ajang tersebut. Pendaftaran dilakukan sampai 19 September 2015. Panitia menargetkan bisa menjaring 100 peserta. “Karena baru saja dibuka pendaftaran, sekitar seminggu, baru ada 10an peserta. Tapi, yang antusias bertanya banyak, cuma belum daftar,” ungkap dia.

Seluruh peserta yang akan mendaftar, ujar dia, akan mengikuti technical meeting (TM) dan pembekalan dari BNN Jogja dan Dinas Pariwisata DIY di Gedung Pasific Jl Magelang pada 21 September 2015. Acara dilakukan dengan seleksi awal berupa babak penyisihan pada 24 September 2015 di Rumah Hakka. Dalam seleksi itu, aspek yang dinilai yakni kepribadian, bakat, pengetahuan umum mengenai pariwisata, dan kemampuan bahasa (diutamakan yang bisa berbahasa Inggris atau Mandarin). “Dari seluruh peserta, akan kami pilih 10 koko dan 10 cici untuk masuk grand final,” ujar dia.

Advertisement

Sebelum masuk grand final, terlebih dahulu mereka akan mengikuti masa karantina dua hari (25-26 September 2015) di Rumah Hakka. Pada 25 September, kegiatan akan diisi dengan pembelajaran Bahasa Mandarin, pembelajaran budaya Tiongkok, pembelajaran mengenai filsafat dari Bahasa Mandarin, serta sesi foto. Karantina hari kedua, diisi dengan pembelajaran media. Mereka akan diajarkan bagaimana cara berbicara yang baik di depan umum dan bagaimana menyampaikan pesan.

“Mereka juga akan diberi pengetahuan soal tugas dari juara pertama nantinya,” ungkap dia.

Jenny menyebutkan, malam final akan digelar pada 27 September di Poncowinatan. Mereka akan menampilkan fashion show dan mengikuti dua sesi tanya jawab. Hasilnya akan menentukan posisi juara pertama, kedua, ketika, runner up satu, dan runner up dua. Pemenang akan memiliki masa tugas satu tahun sebelum digantikan pasangan koko cici tahun berikutnya.

Advertisement
Kata Kunci : Tionghoa Jogja You Hou
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif