Jogja
Senin, 14 September 2015 - 15:20 WIB

BANDARA DI JOGJA : Lanud Gading Belum Layak untuk Penerbangan Militer

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komandan Denhanud 474 Paskhas Lanud Adisutjipto Jogja, Letkol Psk Dili Setiawan, saat melakukan penanaman bibit pepaya secara simbolik di salah satu sisi lahan tidur Lanud Gading, Playen, Gunungkidul, Sabtu (18/4/2015). (Uli Febriarni/Harian Jogja)

Bandara di Jogja untuk penerbangan militer masih menggunakan Bandara Adisutjipto karena Lanud Gading Playen gunungkidul belum layak

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Rencana Tentara Nasional Indonesja (TNI) Angkatan Udara untuk mengoperasionalkan Pangkalan Udara (Lanud) Gading untuk kegiatan penerbangan militer belum bisa terlaksana. Karena Lanud Gading masih terkendala fasilitas pendukung.

Advertisement

Kepala Dinas Operasi Lanud Adisutjipto, Letkol Penerbang Bonang Bayu Aji Gautama dijumpai akhir pekan lalu mengatakan, saat ini kegiatan penerbangan militer masih diprioritaskan di Lanud Adisutjipto. Sementara rencana untuk pengembangan penerbangan militer di Lanud Gading belum bisa dipastikan kapan bisa terlaksana.

Hal ini bukan tanpa alasan, pada 2012 sudah dilaksanakan verifikasi oleh semua pihak yang terlibat. Hasil verifikasi menyebutkan bahwa fasilitas penerbangan dan navigasi di Lanud Gading belum lengkap, sehingga tidak memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan.

Lanud Gading saat ini, imbuhnya, hanya bisa digunakan untuk kegiatan olahraga kedirgantaraan saja.

Advertisement

“Itupun hanya bisa dilaksanakan secara terbatas dengan mendatangkan operator radio serta perlengkapan pendukung lainnya ke lokasi. Karena memang sarana untuk kegiatan penerbangan aktif belum ada,” ungkapnya.

Sehingga, penerbangan militer yang dilaksanakan oleh jajaran TNI AU untuk sementara waktu hanya difokuskan di Lanud Adisutjipto, dilaksanakan berbarengan dengan penerbangan komersial.

Dalam pandangannya, supaya kegiatan penerbangan berjalan lancar, pihaknya sudah melakukan pengaturan jadwal sehingga tidak terjadi benturan antara penerbangan militer dengan penerbangan komersial.

Advertisement

Ia juga menyambut baik rencana pengembangunan bandara baru di Kulonprogo karena memang Bandara Adisutjipto diprioritaskan untuk penerbangan militer. Bandara Adisutjipto sendiri kedatangan 1,2 juta penumpang per hari [perhitungan pada akhir 2014].

Bonang tidak bisa menargetkan kapan Lanud Gading bisa dimanfaatkan untuk penerbangan militer. Selain karena masih terkendala fasilitas navigasi dan penerbangan tadi, pihaknya juga masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

Dihubungi terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Suharno berharap keberadaan Lanud Gading bisa segera digunakan. Jika memang sarana pendukungnya belum ada, pemerintah pusat bisa segera melengkapi sehingga keberadaanya bisa digunakan baik untuk kegiatan penerbangan militer maupun penerbangan perintis.

“Kalau saya harapannya ya bisa segera digunakan. Saya mendukung keberadaan Lanud Gading karena pasti kedepan akan  menambah wajah kita Gunungkidul,” urainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif