Jogja
Selasa, 15 September 2015 - 12:20 WIB

KECELAKAAN GUNUNGKIDUL : Warga Tewas Tertimpa Batu Gua

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja sedang melakukan pengeprasan bukit di sekitar lokasi penemuan gua baru di sekitar Objek Wisata Gua Pindul, Jumat (6/12/2013). Sementara gua masih dipasang police line. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Kecelakaan Gunungkidul terjadi di Gua Ngembong.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Setidaknya satu dari tujuh orang warga Dusun Seropan, Karangmojo, Bejiharjo, meninggal dunia akibat tertimpa batu saat mengeruk sebuah gua di Bukit Ngembong, Bejiharjo, Karangmojo.

Advertisement

Berdasarkan keterangan seorang warga, Cipto Suratno pada Senin (14/9/2015), warga yang meninggal tersebut bernama Joparto, berusia 70 tahun. Ia dan keenam rekan kerjanya mengeruk gua untuk menjadi sebuah objek wisata baru di kawasan Goa Pindul.

Awalnya, lokasi tersebut akan digunakan untuk parkir. Namun karena warga menemukan sebuah lorong yang diduga gua, lorong itu kemudian dikeruk. Proyek pengerukan gua sendiri sudah berlangsung sekitar setahun.

Advertisement

Awalnya, lokasi tersebut akan digunakan untuk parkir. Namun karena warga menemukan sebuah lorong yang diduga gua, lorong itu kemudian dikeruk. Proyek pengerukan gua sendiri sudah berlangsung sekitar setahun.

“Kamis (10/9/2015) lalu sudah ada tanda jika batu tersebut akan runtuh, posisi tanah ada di bawah batu [tanah menutupi batu]. Batu tiba-tiba jatuh dan menimpa tubuh Joparto, ia mengalami luka di tubuhnya, dan meninggal di lokasi,” tuturnya.

Setelah kejadian, korban kemudian dibawa ke rumah sakit, dan selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement

Saat tanah yang ada di bawah batu sedang diambil, batu tiba-tiba runtuh dan menimpa Joparto.

“Melihat kakek saya tertimpa batu, saya langsung meminta tolong kepada warga, sekitar 20 orang warga bersama-sama melakukan evakuasi. Kakek langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rahayu, Kelor, namun sudah meninggal,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Kepolisian Sektor Karangmojo, AKP Iriyanto menjelaskan, sampai saat ini pihaknya meminta keterangan kepada warga yang ikut melakukan pengerukan bersama Joparto selaku saksi.

Advertisement

Joparto menjadi satu-satunya korban tewas karena tertimpa batu. Keterangan ini diperlukan untuk mengetahui kronologis, mengenai siapa yang bertanggung jawab penambangan tersebut.

“Goa ditutup untuk waktu yang belum ditentukan, selama proses penyelidikan dilakukan. Kami juga perlu mengetahui apakah pengerukan goa memiliki izin atau tidak,” jelasnya.

Penutupan lokasi kejadian dengan garis polisi juga untuk mengantisipasi ambrolnya tanah di sekitar goa, agar tidak membahayakan warga. Karena kondisi tanah masih labil.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif