Jogja
Kamis, 8 Oktober 2015 - 07:20 WIB

HUT KOTA JOGJA : Pawai Budaya Bawa Nostalgia 16 Tahun Silam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

HUT Kota Jogja tahun ini menggabungkan aspek budaya dan sejarah.

Harianjogja.com, JOGJA– Gubenur DIY Sultan HB X mengapresiasi upaya Pemkot Jogja menggelar pesta rakyat bertajuk Pawai Budaya Jogja di Tugu Pal Putih. Bahkan, perhelatan ini membuat Sultan teringat dengan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 1999. Pasalnya, kedua acara tersebut menghadirkan seni yang dikolaborasikan dengan multimedia.

Advertisement

Menurut Sultan, Tugu Pal Putih yang dijadikan pusat pesta rakyat membawa makna kultural dan historis. Diuraikannya, makna kultural berarti menjadi refleksi sejauh mana pemerintah sudah melayani masyarakat, sementara makna historis mengacu pada refleksi sejarah perkembangan kota dan kesesuaiannya dengan semangat golong gilig atau manunggaling kawula gusti.

“Dua pertanyaan itu harus publik yang menilainya,” ujarnya saat membuka kegiatan Pawai Budaya Jogja, Rabu (7/10/2015).

Sultan menekankan, dalam tarik menarik kepentingan apapun, kepentingan publik harus dikedepankan, dialog-dialog budaya diselenggarakan, dan monumen-monumen diberdayakan.

Advertisement

“Dengan menjalankan semua itu, dapat mewujudkan kota yang aman dan berbudaya,” kata Sultan.

Pawai Budaya Jogja yang menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-259 disaksikan puluhan ribu pasang mata. Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 17.30 WIB panggung utama yang berada di Tugu Pal Putih sudah dikelilingi warga yang berdesakan ingin menonton pawai akbar tahunan ini.

Pawai yang diikuti 4.000 peserta dari 45 kelurahan di Jogja pelaku usaha hotel, serta sister city Banjarnegara, Surabaya, dan Sawahlunto, ini mengambil rute sepanjang dua kilometer dari Jalan Faridan M Noto-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Margoutomo (Mangkubumi). Tepat pukul 19.00 WIB, pawai dimulai.

Advertisement

Bus Domapan yang baru saja diluncurkan Senin (5/10/2015) lalu juga ambil bagian dalam kirab dan menarik perhatian warga untuk mengabadikannya dalam ponsel masing-masing. Sementara, kelurahan dan kecamatan yang tampil tidak semuanya menampilkan atraksi. Hanya beberapa saja, misal Kecamatan Ngampilan mempertontonkan atraksi barongsai di panggung utama Tugu Pal Putih. Kelurahan Tegalpanggung memilih untuk menampilkan kirab bertema Manuk Derkuku yang diikuti puluhan anak kecil.

Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan dalam merayakan berdirinya Jogja menunjukkan rasa syukur dengan pesta rakyat Jogja. Ia menguraikan, kemeriahan tertuang dalam rangkaian acara pemasangan penjor lampion satu bulan, kirab pedagang pasar tradisional, grebeg mall, kenduri Jogja.
“Puncaknya hari ini dengan pawai budaya yang juga diikuti oleh daerah lain,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif