Jogja
Kamis, 8 Oktober 2015 - 09:20 WIB

PENCABULAN SLEMAN : Ayah Angkat Cabuli Anak Berulang Kali

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencabulan Sleman dilakukan oleh ayah angkat.

Harianjogja.com, SLEMAN-Kasus pencabulan yang dilakukan orang tua kepada anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini, seorang pelajar SMP asal Kecamatan Moyudan dicabuli MU yang merupakan ayah angkatnya sendiri.

Advertisement

Pelaku yang merupakan warga Kecamatan Moyudan mencabuli anak angkatnya, Melani (bukan nama sebenarnya), berulang kali. Pencabulan dilakukan di sejumlah tempat, salah satunya penginapan di Pantai Glagah, Kulonprogo.

Ulah bejat MU terbongkar setelah kepergok warga saat tersangka mencabuli korban di rumah nenek Melani akhir September lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama ini korban tinggal dengan neneknya setelah ayah dan ibu kandungnya meninggal.

Pada Selasa (29/9/2015) malam, masyarakat curiga saat melihat tersangka datang ke rumah korban. Apalagi saat itu lokasi sepi karena nenek korban sedang keluar kota. Saat digerebek sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka sedang mencabuli korban. MU langsung diamankan warga dan dilaporkan ke Polsek Moyudan. Di Polsek Moyudan, tersangka sempat dimintai keterangannya.

Advertisement

“Penanganan kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Sleman dan saat ini tersangka sudah kami tahan,” kata Kasubag Humas Polres Sleman, AKP Haryanto, Rabu (7/10).

Saat dimintai keterangannya, tersangka mengaku sudah beberapa kali mencabuli Melani. Pencabulan selalu diawali dengan ancaman bahwa korban akan dibunuh dan tidak diberikan biaya untuk hidup dan sekolah jika tidak mau menuruti nafsu bejatnya.

Selain di rumah, pencabulan juga dilakukan di lokasi wisata Pantai Glagah. Akibat kejadian tersebut, korban Melani mengalami trauma.

Advertisement

Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sleman, Is Cahyawati, membenarkan kasus tersebut dan pendampingan kepada korban langsung diserahkan pada lembaganya. “Kami di UPT melakukan pendampingan pada anak bersama dengan anggota forum kecamatan khususnya dengan psikolog puskesmas,” kata Is.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif