Jogja
Rabu, 4 November 2015 - 18:20 WIB

TERORISME : Duarr!! Mitsubishi Lancer Meledak di Lapangan Denhanud Paskhas Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah bom mobil diledakkan saat berlangsung simulasi latihan penindakan skala besar di Lapangan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas TNI AU, Berbah, Sleman, Selasa (3 /11/2015). (HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Terorisme di DIY mendapatkan perhatian, salah satunya dengan digelarnya latihan penanganan

Harianjogja.com, SLEMAN – Sebuah mobil Mitsubishi Lancer keluaran tahun 1997 berwarna hitam mengeluarkan asap lalu meledak dan hancur diikuti api membumbung tinggi. Mobil itu diledakkan dengan dua jenis bahan peledak dalam latihan penindakan pelaku teroris yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Lapangan Denhanud 474 Paskhas Sendangtirto, Berbah, Sleman, Selasa (3/11/2015).

Advertisement

Diledakkannya mobil itu sekaligus menjadi akhir dari pelaksanaan simulasi. Sehari sebelumnya mobil dipersiapkan di sisi barat lapangan Denhanud 474 Paskhas dengan dirakit sedemikian rupa oleh Gegana Brimob.

Mobil itu diasumsikan telah dipasangi bom oleh pelaku teroris di bagian lantainya. Penjinakan bom mobil bukan perkara mudah. Karena sebagian besar kerangka mobil adalah besi yang merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), tim Jibom tak boleh gegabah membuka pintu atau bahkan menyentuh bagian mobil.

Advertisement

Mobil itu diasumsikan telah dipasangi bom oleh pelaku teroris di bagian lantainya. Penjinakan bom mobil bukan perkara mudah. Karena sebagian besar kerangka mobil adalah besi yang merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), tim Jibom tak boleh gegabah membuka pintu atau bahkan menyentuh bagian mobil.

“Karena pelaku teroris bisa saja memodifikasinya hanya dengan menyentuh atau membuka pintu itu bisa meledak,” ungkap Panit Jibom Satbrimob Polda DIY Ipda Tri Pujo yang turut dalam latihan BNPT, Selasa (3/11/2015).

Dalam latihan itu dipasang dua jenis bahan peledak, yaitu boot banger yang memakai dorongan air sebagai pemicu dengan memanfaatkan efek munroe yang ditimbulkan dari proyektil untuk menembus lapisan baja atau bodi mobil. Boot banger ini telah dikenal dunia sebagai alat disposal pada bom mobil seperti Irak dan Afghanistan.

Advertisement

Dalam disposal, tim Jibom memasang sumbu yang telah terkoneksi dengan detonator untuk meledakkan. Boot banger meledak lebih dahulu dengan menghasilkan asap. Jika C4 tidak terpicu sebenarnya mobil tidak terbakar dan bom hanya akan menjebol bodi mobil. Tetapi dalam praktek kemarin, C4 ikut terpicu sehingga mobil itu terbakar hebat.

“Karena situasi krisis, tidak ada cara lain memang mobil itu harus diledakkan,” tegas Kasubdit Pelatihan BNPT Kombes Pol Suprianto sehari sebelumnya.

Kepala BNPT Komjen Suud Usman, mengatakan latihan diberikan kepada TNI Polri di daerah agar lebih siap dan tidak perlu bertanya lagi dalam melakukan penindakan. Menurutnya, saat ini ancaman teroris masih besar. Meski akhir-akhir ini minim aksi tetapi bukan berarti berhenti, justru mereka sedang menggalang dukungan. “Jadi kita ini dalam rangka penegakan hukum,” tegasnya seusai simulasi kemarin.

Advertisement

Dalam simulasi diskenariokan, delapan orang teroris bersenjata laras panjang dan rompi bom menggunakan dua mobil dari Solo melarikan diri ke Jogja. Mereka menyandera hotel dan rumah sakit yang jaraknya berdekatan.

Petugas kepolisian mendatangi lokasi dan langsung meminta bantuan Densus 88. Karena situasi mencekam, Kapolri meminta bantuan Menkopolhukam untuk melakukan penindakan dan penyelamatan di bawah komando BNPT.

Penindakan dilakukan dengan mengirim pasukan melalui jalur darat dan udara dari TNI Polri. Awal penindakan dilakukan oleh sniper yang menembak mati empat teroris. Setelah empat lainnya berhasil ditangkap dan korban diselamatkan. Sterilisasi pun dilakukan di hotel dan rumah sakit.

Advertisement

Sejumlah bom berhasil dijinakkan. Tetapi Jibom terpaksa harus mendisposal bom yang dipasang di lantai mobil Mitsubishi Lancer itu. Akhirnya mobil diledakkan di dekat tempat kejadian perkara.

Pasca latihan ini akan dibentuk satgas daerah dalam penindakan teroris. “Personel daerah ini sebagai supporting yang di pusat, tetapi harus selalu siap dan peralatan mereka sudah 60% siap saat ini,” ungkap Komandan Latihan BNPT Letkol Pas Dicky Lukman.

Advertisement
Kata Kunci : Teroris Diy
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif