Jogja
Kamis, 6 Juli 2023 - 15:53 WIB

1 Meninggal & 87 Orang Positif Antraks, Pemkab Gunungkidul Belum Tetapkan KLB

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas kesehatan hewan mengubur bangkai sapi demi mengantisipasi penyebaran penyakit antraks. (Antara-Sutarmi)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Satu orang meninggal dunia dan 87 warga lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski demikian, Pemkab Gunungkidul belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, mengatakan sampai saat ini Pemkab Gunungkidul belum ada rencana menaikkan atau menetapkan status KLB  antraks.

Advertisement

“Untuk saat ini kasus antraks masih dapat ditangani, sehingga belum ada rencana penetapan status KLB. Selain itu Padukuhan Jati jauh dari permukiman padat penduduk dan jaraknya jauh dengan padukuhan yang lain,” kata Heri, Kamis (6/7/2023).

Dia menyampaikan Padukuhan Jati yang ada di Kalurahan Candirejo yang menjadi lokasi ditemukannnya kasus antraks berada sangat jauh dan berbatasan dengan kawasan hutan.

Berdasarkan laporan dan informasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, tidak ada hewan ternak yang keluar masuk padukuhan ini. Ketika nanti sudah bersih dari antraks baru diperbolehkan.

Advertisement

DPKH Gunungkidul juga sudah melakukan penyemprotan formalin dan pemeriksaan sampel tanah, hingga pembersihan lingkungan dan pendampingan masyarakat.

“Kejadian antraks baru di lokal area level dusun,” kata Heri yang dikutip dari Antara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan status KLB tergantung cara pandang. Kalau dari sisi medis, kalau ada yang meninggal seharusnya sudah KLB, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan.

Advertisement

Data Dinas Kesehatan Gunungkidul menyebutkan 87 orang terkonfirmasi antraks dari 125 orang yang diperiksa. Selain itu ada satu orang yang meninggal dunia.

“Intinya kami bawahan kepanjangan tangan pemkab, kami hanya menyampaikan hal ini,” kata Dewi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif