Jogja
Jumat, 28 Januari 2022 - 15:29 WIB

1 Positif-Belasan Lain Reaktif Covid-19, PTM SMP di Mlati Dihentikan

Abdul Hamid Razak  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SLEMAN — Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di salah satu SMP di Mlati, Kabupaten Sleman, DIY karena seorang siswa terkonfirmasi positif Corona dan 14 siswa reaktif Covid-19.

Saat ini, seluruh siswa menjalani isolasi mandiri (isoman) di sekolah tersebut. Kepala Disdik Sleman, Ery Widaryana, mengatakan penghentian PTM di sekolah tersebut menyusul hasil tracing Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman kepada belasan siswa di sekolah, Rabu (26/1/2022).

Advertisement

“Kemarin saya dapat laporan ada siswa positif Covid-19. Kemungkinan tertular dari ayahnya yang bekerja di luar kota. Kemudian Dinkes melakukan tracing ke teman-teman satu kelas,” kata Ery, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga : 60 Pegawai Positif Covid-19, Kemensos Lockdown 5 Hari

Hasil tracing menggunakan swab antigen Covid-19, lanjut Ery, 14 siswa dinyatakan reaktif. Mereka menjalani isoman di sekolah karena pihak sekolah memiliki dokter.

Advertisement

Dinkes melanjutkan pemeriksaan terhadap 14 siswa yang reaktif menggunakan uji swab PCR pada Kamis . “Hari ini [kemarin] yang reaktif melanjutkan tes PCR. Tapi hasilnya masih belum kami dapatkan,” ujar dia.

Disdik meminta sekolah menghentikan sementara PTM 100 persen hingga dua pekan ke depan. Sebagai gantinya, sekolah diminta melaksanakan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga : 17 Pegawai Pengadilan Negeri Depok Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya

Advertisement

“Total 15 siswa yang Isoman. Untuk selanjutnya kami masih menunggu hasil PCR [terhadap 14 siswa]. Di Sleman, baru sekolah itu,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, mengatakan tracing terhadap kontak erat kasus di sekolah tersebut sebagai upaya pencegahan penularan kasus Covid-19.

“Sementara yang di swab ada 97 orang, terdiri dari siswa SMP, SMA, guru, katering, dan costumer service. Yang rekatif antigen, 13 siswa dilanjutkan tes PCR. Kami masih menunggu hasilnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif