SOLOPOS.COM - Ayam mati (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, JOGJA- Hingga Mei 2014 Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta telah menerima laporan sebanyak 131 kasus unggas mati karena positif terpapar virus H5N1 atau flu burung.

Koordinator Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) Dinas Pertanian DIY Tri Wahana Adiwijaya mengungkapkan unggas mati terpapar virus H5N1 tersebut ditemukan di Kota Jogja 6 ekor, Kabupaten Bantul 25 ekor, dan Kabupaten Gunung Kidul 100 ekor.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

“Saat benar-benar kemarau tiba nanti, kemungkinan tren (flu burung) akan menurun. Panas yang tinggi tentu menyebabkan virus-virus di udara mati,” kata Tri Wahana, baru-baru ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan meskipun saat ini di DIY telah memasuki musim kemarau, kondisi curah hujan masih normal yakni berkisar 40 mili meter per dasarian.

“Bulan Juni memang masih merupakan masa-masa awal musim kemarau, sehingga lumrah apabila masih terjadi hujan ringan. Bulan-bulan selanjutnya akan terus berkurang,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Rabu (11/6/2014).

Selain itu, pada kemarau tahun ini juga masih memungkinkan terjadinya gangguan cuaca jangka pendek, yang mengakibatkan ketidak pastian cuaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya