Sebanyak 17 orang transmigran dari lima kepala keluarga asal Kabupaten Bantul berangkat ke Desa Parudongka, Kecamatan Routa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara
Harianjogja.com, BANTUL--Sebanyak 17 orang transmigran dari lima kepala keluarga asal Kabupaten Bantul berangkat ke Desa Parudongka, Kecamatan Routa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Mereka berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Selasa (12/12/2017).
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Heru Suhadi menuturkan sebelum diberangkatkan para transmigran tersebut telah mendapatkan pembekalan selama beberapa bulan.
Materi pembekalan berisi tentang cara membuka ladang, mengolah lahan dan beberapa materi lain yang diperlukan selama hidup di lokasi transmigrasi. “Bahkan kami juga memberi pelatihan ke Semarang, belajar budidaya kelapa sawit,” katanya.
Heru menyebut di lokasi transmigrasi setiap KK bakal mendapatkan lahan garapan yang luasnya beragam, mulai dari 1-1,75 hektare sesuai situasi dan kondisi di lapangan. Sementara itu selama satu tahun pemerintah masih akan menyokong hidup para transmigran tersebut dengan memberikan jaminan hidup (jadup).
Berupa bahan makanan pokok seperti beras dan lauk pauk serta kebutuhan pokok lainnya. “Setelah satu tahun mereka harus bisa mandiri,” imbuhnya.
Ia berharap melalui program transmigrasi ini, para transmigran dapat meningkatkan taraf hidupnya agar menjadi lebih sejahtera di tempat tujuan.
Kepala Bidang PT KPK dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti mengatakan kelima KK yang mengikuti program transmigrasi ini berasal dari Kecamatan Pandak, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Piyungan dan Kecamatan Jetis. Mereka diberangkatkan bersama-sama dengan transmigran lainnya dari DIY melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.