Jogja
Selasa, 18 November 2014 - 21:20 WIB

18 Hari, 16 Rumah Rusak Karena Angin dan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bekerja bakti membersihkan rumah Tarmidi yang tertimpa pohon, Selasa (18/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Selama November, sampai Selasa (18/11/2014) setidaknya tercatat 16 rumah rusak akibat kejadian alam berupa angin puting beliung dan tanah longsor.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono mengatakan, memasuki musim penghujan masyarakat diimbau untuk semakin hati-hati. Menurut dia, kejadian pertama terjadi di Semin.

Advertisement

“Satu rumah ambruk karena angin kencang. Kejadiannya pada Senin (10/11/2014),” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Selasa (18/11/2014).

Kemudian, kata dia, satu rumah lagi rusak karena tanah longsor pada Sabtu (15/11/2014) di Dusun Sriten, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. Keesokan harinya ada satu rumah lagi yang rusak karena angin kencang di Dusun Kerdon, Desa  Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul pada Minggu (16/11/2014). Kerusakkan terbanyak terjadi di Dusun Ngasemayu, Salam, Patuk, Gunungkidul pada Senin (17/11/2014) karena angin puting beliung,

Kepala Dusun Ngasemayu Trihernowo mengatakan, angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Akibatnya, 13 rumah di Ngasemayu mengalami kerusakan.

Advertisement

“Tapi, hanya satu rumah yang rusak parah karena tertimpa pohon durian. Rumah yang rusak parah yakni milik Tarmidi, 45. Lainnya, gentingnya berserakan,” papar dia.

Tarmidi mengatakan, sekitar pukul 15.30 WIB hujan turun dengan deras. Menurut dia, angin puting beliung kemudian berhembus. Tarmidi mengaku, ia berlari ke luar rumah karena merasa takut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif