SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Sebanyak 1.800 sambungan telepon di seputaran Malioboro yang mati akibat putusnya kabel jaringan telepon milik PT. Telkom akibat dikeruk ekskavator pada proyek pembangunan Jembatan Kleringan, Senin (12/9) lalu, sudah kembali normal hari ini, (13/9).
Manajer Area Telkom Unit Enterprise Regional IV DIY-Jateng, Jujun Pujaswara, kepada Harian Jogja, Selasa (13/8) menyatakan, jaringan telepon berhasil diperbaiki pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Perbaikan lebih cepat dari perkiraan yakni selama sepekan. Untuk sementara petugas hanya menyambung dua kabel berdimater 10 cm yang putus. ”Itu kan ada dua kabel, yang satu untuk 1.200 line telepon satunya 600 line, sementara hanya disambung,” terang Jujun.
Namun ke depan, bakal dilakukan normalisasi jaringan atau penggantian kabel telepon yang putus dengan yang baru. PT. Telkom masih bakal membahas mengenai biaya kerugian penggantian kabel dengan kontraktor pembangunan jembatan Kleringan. Biaya penggantian kabel tersebut diperkirakan tak sampai ratusan juta.
“Belum bisa dihitung berapa biayanya, tapi untuk normalisasikan ada aturannya, nanti dibahas berapa biayanya, nggak nyampai kalau ratusan juta,” ujarnya.
Hingga saat ini belum dapat dihitung berapa kerugian materi akibat putusnya ribuan line telepon tersebut. Namun diperkirakan, sektor perhotelan dan perdagangan paling banyak merugi seperti terganggunya layanan reservasi hotel serta pembayaran lewat ATM.
Terpisah, Humas Hotel Inna Garuda, Ayub Khan, mengatakan, di hotelnya ada lima line telepon yang mati akibat kejadian kemarin. Beruntung, reservasi lewat telepon tetap terlayani karena pelanggan bisa hunting line telepon yang lain. “Memang ada yang putus tapi kan tetap hunting yang lain bisa, kerugiannya tidak begitu fatal,” katanya.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)
Foto Ilustrasi