SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemusnahan miras (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SLEMAN-Pasokan minuman Keras (miras) dari Sukoharjo, Jawa Tengah ke wilayah Sleman akhir-akhir mulai berkurang karena semakin banyaknya penjual miras di Sleman yang membuat sendiri dengan cara dioplos.

Terkait dengan banyak oplosan buatan penjual, Polres Sleman terus melakukan razia. Hasilnya sebanyak 2.000 botol dan 119,5 liter baik olahan pabrikan maupun oplosan dimusnahkan di halaman Mapolres Sleman, Rabu (4/12/2013) kemarin.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan penjual yang memproduksi miras secara mandiri dalam skala besar. Kendati demikian sejumlah penjual miras di Sleman kini sudah melakukan semi produksi mandiri yakni dengan mengoplos dengan bahan-bahan tertentu. “Kalau produksi kami belum menemukan. Tapi oplosan mandiri kemudian dijual itu ada,” terang Kapolres, Rabu.

Adanya penjual yang mengoplos tersebut, lanjutnya, cukup membahayakan. Karena jika tidak sesuai dosis maka bisa menimbulkan korban jiwa seperti yang terjadi di Minggir, Godean, dan Gamping beberapa waktu lalu. Beberapa temuan Polres Sleman jenis miras oplosan yang diproduksi perajin mandiri yakni jenis lapen. Jenis ini biasanya meramu secara mandiri dengan tanpa membeli dari wilayah lain. “Kalau yang ada itu jenis lapen, itu juga dicampur-campur,” ujarnya.

Kendati demikian, ungkapnya, paling banyak memang masih membeli biang asli dari daerah lain kemudian dioplos di wilayah Sleman. “Ada juga yang dicampuri susu, tapi pasokan miras utama dari wilayah lain,” kata dia.

Terkait maraknya miras oplosan, pihaknya kemarin melakukan koordinasi dengan Muspida Sleman, tokoh agama serta sejumlas ormas Islam. Ihsan menegaskan dari sekian banyaknya tindak kekerasan berujung pada kejahatan di Sleman, 70 persen di antaranya disebabkan miras.

Tak hanya itu, mantan Kapolres Gunungkidul ini juga mewajibkan kepada seluruh kapolsek untuk melakukan razia miras setiap pekan dan dilakukan monitoring serta evaluasi. Meski tidak menargetkan kuantitatif jumlah razia per pekan, tetapi razia miras, kata dia, harus dilakukan tiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya