Jogja
Rabu, 19 Juli 2017 - 18:20 WIB

2 Tahun Terakhir, Tak Ada Permintaan Dropping Air di Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk tangki air dari Tagana saat memindahkan air bersih ke dalam bak penampung air di SD Negeri Jatiroto, Desa Purwosari, Girimulyo, Senin (3/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Selama dua tahun terakhir sama sekali tidak ada permintaan dropping air dari warga Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO– Kepala Seksi Pencegahan dan Kesigapsiagaan BPBD Kabupaten Kulonprogo, Hepi Eko Nugroho mengungkapkan selama dua tahun terakhir sama sekali tidak ada permintaan dropping air dari masyarakat.

Advertisement

Hal ini terjadi, selain kesadaran masyarakat dan penanganan yang tepat, juga didukung faktor alam karena pada dua tahun tersebut musim kemarau tidak terlalu panjang sehingga sumber mata air tidak mengalami kekeringan.

Dropping air paling banyak, tambahnya, terjadi pada tahun 2014. Ketika itu sampai ada sekitar 150 permintaan.

Untuk tahun ini ia belum bisa memprediksi apakah akan ada kekeringan atau tidak. Jika mengacu pada keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebutnya, musim kemarau akan terjadi mulai Bulan Juli hingga Oktober.

Advertisement

“Kalau dari sekarang benar-benar tidak ada hujan, pasti akan ada permintaan,” katanya, saat menghadiri sosialisasi dan simulasi kebakaran di Pasar Wates, Selasa (18/7/2017).

Lebih Lanjut Hepi Eko Nugroho menjelaskan, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, ada empat kecamatan di Kulonprogo yang rawan mengalami kekeringan. Empat kecamatan tersebut adalah Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, dan Kokap. Ia mengatakan di empat kecamatan tersebut ada 21 desa yang rawan kekeringan.

Walau pun mengatakan BPBD siap selalu dalam men-dropping air, Hepi Eko Nugroho menyampaikan dropping bukanlah langkah terbaik untuk mengatasi kekeringan. Menurutnya, dropping hanya dilakukan saat darurat.

Advertisement

“Kami tidak mau setiap tahun dropping. Solusi jangka panjang adalah menambah jaringan instalasi air PDAM, menambah kantong-kantong sumber air dengan banyaknya embung, seperti di wilayah utara dan pemeliharaan sumber mata air harus ditingkatkan,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif