Jogja
Minggu, 12 Oktober 2014 - 07:20 WIB

21.150 Jiwa di Bantul Krisis Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi droping air bersih (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL—Krisis air bersih akibat musim kemarau dirasakan sebanyak 21.150 jiwa warga di Bantul. Mereka yang krisis air berada di wilayah pegunungan dan sebagian lain di daerah pinggiran yang berbatasan dengan kabupaten lain.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul Anton Victori mengatakan jumlah jiwa kekurangan air bersih tepatnya berada di wilayah Kecamatan Dlingo, Piyungan, Pleret dan Imogiri. Sebagian lain warga Desa Bangunjiwo di Kecamatan Kasihan, sebagian di Pajangan dan Pandak.

Advertisement

“Kondisinya warga memerlukan bantuan air bersih. Jadi setiap ada bantuan datang dari kelompok masyarakat atau swasta diprioritaskan daerah itu,” kata Anton Victori mewakili penerima bantuan uang untuk program bantuan air bersih dari BRI Bantul, Jumat (10/10/2014).

BPBD Bantul sudah siap armada tangki untuk memperlancar bantuan yang masuk. Selama ini, kebanyakan bantuan air bersih datang dari organisasi masyarakat dan dana sosial sejumlah perusahaan swasta.

Hanya saja, BPBD Bantul hanya memiliki kemampuan setiap hari menyasar delapan titik lokasi dengan dua armada tangki.

Advertisement

Diungkapan Anton, anggaran bantuan air bersih yang dimiliki tahun ini memang cukup terbatas.

“Tahun ini hanya terdapat Rp30 juta untuk menangani permintaan masyarakat,” ujarnya.

Bantuan yang datang selalu disalurkan menurut kebutuhan prioritas beberapa wilayah yang terus dipantau petugas BPBD.

Advertisement

Pimpinan Cabang BRI Bantul Lalu Indrajaya mengatakan dana sosial perusahaan BRI senilai Rp 24 juta disampaikan masyarakat Bantul melalui BPBD. Lalu mengatakan jumlah tersebut dipastikan belum akan mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah krisis air.

Ia mengasumsikan setiap tangki kapasitas 5.000 liter memerlukan Rp 250.000. “Bisa sekitar 100 tangki air kurang sedikit. Selanjutnya dapat dikelola untuk melayani kebutuhan masyarakat,” ujar Lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif