24 Warga Gunungkidul Terserang Demam Berdarah

Penderita DB dirawat di RS. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

GUNUNGKIDUL—Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sangat menghawatirkan di Gunungkidul. Dalam waktu tiga pekan, sudah 24 warga yang terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan 24 warga yang terserang DBD terhitung sejak awal Januari 2013 sampai 22 Januari. Data yang tercatat itu tersebar di Kecamatan Semin, Karangmojo dan Wonosari. Jumlah penderita tersebut diakui Dewi sangat mencengangkan karena belum genap sebulan. Sementara, selama tahun 2012 lalu, penderita hanya 50 orang.

“Kelihatannya memang mulai ada peningkatan. Kewaspadaan harus mulai ditingkatkan,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/1/2013).

Dinkes meminta masyarakat untuk terus memberantas sarang nyamuk, terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Selain itu, kata Dewi, puskesmas di tiap kecamatan juga akan diminta untuk turun ke lapangan dan menilai wilayah yang warganya terserang DBD. “Supaya dapat diketahui apakah ada penyebaran atau tidak,” ujarnya.

Dewi juga meminta kepada masyarakat yang menemukan warga yang demam melebihi dua hari atau gejala DBD lain agar segera melaporkanya ke puskesmas setempat suapaya cepat tertangani.

Dari 24 penderita DBD, 16 dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari. Dari pantauan Harian Jogja, hampir semua penderita adalah anak-anak yang berumur dibawah 15 tahun. Salah satunya, Melia Cahyani, 9, warga Dusun Paliyan, Karang Asem, Kecamatan Paliyan yang sudah menjalani perawatan selama lima hari di ruang Dahlia.