SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban kecelakaan. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak 28 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur Jogja-Wonosari antara Patuk dengan Playen menjadi lokasi paling rawan kecelakaan lalu lintas.

Jumlah 28 orang yang meninggal dunia itu merupakan korban kecelakaan lalu lintas selama 2022, dari Januari sampai Juni.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Data dari Satlantas Polres Gunungkidul, hingga Senin (6/6/2022), sudah ada 398 kasus kecelakaan lalu lintas. Dalam kejadian itu menyebabkan 28 orang meninggal dunia, 519 orang mengalami luka ringan, dan satu orang luka berat.

Sedangkan untuk kerugian material dalam ratusan kejadian kecelakaan itu mencapai Rp262,6 juta. Pada 2021, total ada 612 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 71 orang, luka ringan 781 orang, dan kerugian materi Rp387 juta.

Baca Juga: Sudah Bekerja Sebulan Lebih, Ratusan P3K di Gunungkidul Belum Gajian

Kepala Unit Penegakkan Hukum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi, mengatakan angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa di Gunungkidul masih tinggi. Potensi penambahan juga masih mungkin karena pendataan baru sampai awal Juni.

“Harapannya tidak ada tambahan lagi. Tapi, kalau ada kasus, tetap akan kami tangani,” katanya.

Menurut dia, hingga sekarang sudah ada 28 orang meninggal dunia karena terlibat kecalakaan di jalanan. Hasil indentifikasi lapangan, jalur Jogja-Wonosari antara Patuk dengan Playen menjadi lokasi paling rawan karena banyak korban meninggal di lokasi ini.

Selain itu, jalur maut lainnya berada di ruas jalan penghubung ataran Kapanewon Semanu sampai Wonosari.

Baca Juga: 2 Sepeda Motor Tabrakan di Pancuran Gunungkidul, 4 Orang Luka-Luka

“Untuk yang lainnya tersebar merata di 14 kapanewon lainnya,” kata Darmadi, Selasa (7/6/2022).

Darmadi mengaku hingga sekarang belum ada korban jiwa pelajar sekolah. Meski demikian, ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk terus berhati-hati serta mematuhi segala peraturan dalam berlalu lintas.

“Yang tak kalah penting harus memakai alat pelindung diri mulai dari helm hingga sabuk pengamanan. Jangan lupa mengecek kondisi kendaraan sehingga insiden kecelakan semakin dapat ditekan,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhamdian Wijayanto, mengatakan sudah membuat program untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Salah satunya melalui bus sekolah yang diluncurkan di akhir April lalu.

Menurut dia, hingga sekarang pemkab sudah menerjunkan tiga unit bus yang memberikan pelayanan antara Sokoliman-Wonosari, Semanu-Wonosari dan Gedangsari-Wonosari.

“Kami juga bekerja sama dengan Organda untuk menyediakan bus sekolah di seluruh kapanewon di Gunungkidul. tujuannya, selain untuk memberikan rasa aman ke siswa, juga menghidupkan armada angkutan yang mati suri,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Belum Genap Enam Bulan, Kecelakaan di Gunungkidul Renggut 28 Nyawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya