Jogja
Minggu, 21 Desember 2014 - 16:20 WIB

28 Pasangan Terjaring Razia Mesum di Pantai Glagah, Ada Pelajar hingga Pria Tak Tahan Menduda

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjaring 28 pasangan bukan suami istri yang melakukan tindakan asusila di penginapan kawasan Pantai Glagah.

 

Advertisement

“Sore tadi, sekitar 15.00 WIB kami melakukan operasi terpadu di 28 penginapan kawasan Pantai Glagah. Dari operasi ini, kami menemukan puluhan pasangan tidak resmi, yakni 23 pasangan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulon Progo Duana Heru Supriyanta di Kulonprogo, Sabtu (20/12/2014).

 

Advertisement

 

Ia mengatakan operasi ini dalam rangka menegakan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum, Perda tentang Minuman Keras, dan intruksi bupati tentang perlindungan anak di bawah umur, kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tata tertib penginapan.

 

Advertisement

 

Duana mengatakan pasangan yang masih di bawah umur inisialnya N (16) dan G (15). Mereka masih berstatus siswa SMK di Purworejo. Saat diamankan, N pingsan karena ketakutan.

 

Advertisement

Selain itu, ada pasangan yang ditangkap mengaku sedang kerokan, berteduh, istirahat, keluarga tidak harmonis, pacaran, dan tidak tahan menduda.

 

“Kami memberikan surat teguran dan membuat surat pernyataan serta didokumentasikan. Apabila mengulangi perbuatannya akan diberi sanksi hukum sesuai undang-undang sampai ke pengadilan,” katanya.

Advertisement

 

Ketua Fraksi PKS DPRD Kulonprogo Muhyadi memberikan apresiasi kepada Satpol PP dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo yang telah melakukan penertiban penginapan di kawasan Pantai Glagah.

 

Ia mengatakan pihaknya beberapa kali mendapat keluhan masyarakat karena penginapan di Pantai Glagah untuk tempat asusila.

 

“Kami berharap, Satpol PP dan Disbudparpora tidak hanya melakukan pendataan pasangan asusila, tetapi juga memberikan teguran kepada pengelola atau pemilik penginapan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif