SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak yang mengalami obesitas. (freepik)

Solopos.com, KULONPROGO — Sebanyak 3.390 pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami obesitas. Pelajar paling banyak yang mengalami obesitas adalah pelajar dari jenjang SD.

Obesitas sendiri merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami, mengatakan pada 2022 pihaknya melakukan skrining terhadap puluhan ribu pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Untuk jenjang SD, anak yang menjalani skrining sebanyak 26.849 anak. Hasil skrining menunjukkan sebanyak 2.559 anak mengalami obesitas.

“Hasil skrining tahun lalu kami lakukan kepada anak SD, SMP, dan SMA. Anak SD yang diperiksa ada 26.849 orang dengan 2.559 anak masuk kategori obesitas,” kata Sri, Sabtu (5/8/2023).

Ia menambahkan hasil skrinining terhadap 9.707 pelajar SMP menunjukkan 585 orang obesitas. Lalu, skrinining terhadap 5.481 pelajar SMA menunjukkan 246 orang obesitas. Jumlah tersebut tentu memiliki gap yang jauh dengan obesitas yang menjangkiti anak SD di atas.

Skrinining juga dilakukan terhadap warga berusia 18 tahun ke atas. Dari 75.318 sasaran skrining, sebanyak 6.403 di antaranya obesitas. Begitupun dengan sasaran skrining terhadap 20.684 balita yang 791 di antaranya obesitas.

Lebih jauh, Sri menjelaskan dari ribuan orang obesitas tersebut mulai dari balita sampai warga berusia 18 tahun ke atas, tidak ditemukan kasus kematian.

Penanganan obesitas dilakukan dengan mengimplementasikan Peraturan Bupati (Perbup) Kulonprogo Nomor 46/2023 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat 2023-2026.

Pada bagian lampiran dalam Perbup tersebut, masing-masing OPD telah memiliki kegiatan utama terkait Germas Hidup Sehat seperti Dinkes yang menetapkan peningkatan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian ASI eksklusif sebagai kegiatan utama. Kemudian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menetapkan sosialisasi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) sebagai kegiatan utama.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 2.500 Anak SD di Kulonprogo Alami Obesitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya