SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Tiga bulan terakhir tidak ditemukan kasus leptospirosis di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO- Musim penghujan biasanya ditandai dengan angka beberapa penyakit yang meningkat tajam, salah satunya leptospirosis. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo mencata jika penyakit ini sudah tidak lagi terdeksi selama nyaris tiga bulan terakhir.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Sejak tiga bulan lalu leptospirosis kosong, tidak ada,” jelas Baning Rahayu Jati, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kulonprogo kepada Harian Jogja di kantornya, Jl. Suparman, Wates, Selasa (15/12/2015).

Ia menyambut baik fakta mengenai jumlah penyakit leptospirosis ini. Padahal biasanya awal musim penghujan menyebabkan tren beberapa penyakit meningkat.

Ia menyatakan mungkin ini disebabkan karena kebiasaan hidup warga yang sudah semakin baik sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh tikus ini.

Meski demikian, beberapa penyakit lainnya masih menunjukkan efeknya selama musim penghujan ini. Tercatat hingga minggu ke-47 terdapat kasus malaria mencapai enam kasus per minggu, naik dibanding biasanya yang hanya 3-5 kasus per minggu.

Sementara itu, tren penyakit demam berdarah (DBD) juga terus meningkat sejak beberapa bulan terakhir meski masih angkanya masih naik turun tiap minggu. Untung jenis penyakit lain yang sering terjadi di musim hujan seperti diare masih berada di angka yang konstan.

Data tersebut dikumpulkan oleh Dinkes Kulonprogo dari berbagai puskesmas dan rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya