SOLOPOS.COM - Gunungan hasil bumi dikirab dan kemudian diperebutkan oleh ratusan warga dalam kegiatan Nyadran Agung, Desa Kaliagung, Sentolo, Sabtu (6/5/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak tiga gunungan dikirab dalam Nyadran Agung, dalam rangka Hari Jadi Ke-70 Desa Kaliagung, Sentolo, Sabtu (6/5/2017)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Sebanyak tiga gunungan dikirab dalam Nyadran Agung, dalam rangka Hari Jadi Ke-70 Desa Kaliagung, Sentolo, Sabtu (6/5/2017).

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kepala Desa Kaliagung, Suwito mengungkapkan, pihak desa sengaja menggelar nyadran agung untuk memeringati hari jadi desa, sebagai bentuk upaya melestarikan budaya turun-temurun. Tujuannya, agar generasi penerus bisa melestarikan kesenian Jawa yang adiluhung.

Dalam kegiatan nyadran agung, tiga gunungan dikirab dan kemudian diperebutkan oleh ratusan warga. Tiga gunungan itu antara lain gunungan 1.000 apem, gunungan teh, dan gunungan hasil bumi.

“Apem merupakan gambaran rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena warga Kaliagung telah diberikan kesehatan, kelimpahan rezeki, dan suasana guyub rukun,” terangnya, di sela kegiatan.

Sedangkan gunungan hasil bumi menjadi bukti, bahwa masyarakat Kaliagung makmur, dengan sayur dan buah yang melimpah. Mengambil tema Ayo Gumregah Nata Desa, diharapkan seluruh masyarakat Desa Kaliagung mampu turut terlibat dalam pembangunan desa.

Salah seorang warga, Suryati menuturkan, dirinya baru kali pertama ikut memperebutkan apem yang sebelumnya dikirab. Ia yang berhasil meraih dua buah apem ini berharapbisa mendapat berkah dan sukses selalu. Baik baginya dan Desa Kaliagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya